CrieekGadis itu membuka pintunya dengan lesu, lalu ia berjalan memasuki rumah dengan lunglai.
"Yong, adek Lo kenapa tuh?" Rere menoleh ke arah sumber suara dan ia mendapatkan Yuta, dan Jungwoo yang sedang bermain ps, sedangkan Jaehyun dan Taeyong asik memakan camilan.
"Gatau dah, antepin aja dah." Jelas Taeyong sembari melahap kripiknya. Tanpa menghiraukan ucapan mereka berempat Rere masuk kedalam kamarnya dan menutup pintunya rapat rapat.
Ia menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang, menatap langit langit kamarnya yang berwarna putih polos.
Rasanya lelah, sudah hampir 3 hari keadaanya dibuat tidak baik baik saja. Masalah yang pertama ia sangat cemas pada keadaan Winwin, sudah hampir tiga hari lelaki itu tak masuk sekolah karena kondisinya yang masih belum pulih dan entah sejak kapan Winwin masuk kedalam circle orang penting di kehidupan gadis itu.
Yang kedua, ia lagi lagi dibuat gundah oleh Ten. Yap, akhir akhir ini muncul rumor terhadap kekasihnya itu dengan Lisa.
"Eh anjir, liat noh. kok gue ngerasa tempatnya sama ya sama foto yang di pos sama kak Ten." Heboh Hina sembari menyodorkan ponselnya ke arah Rere.
"Ah gamungkin lah, pacar gue selingkuh." Tukas Rere dengan malas.
"Eh emang lu pacaran sama si jamet tailan?" Tanya Somi yang membuat Siyeon kembali menoyor keningnya.
"Heh, Lo baru tau kalo si kutil Rere ini pacaran sama jamet tailan? Lo diem di gua ya selama ini?" Kesal Siyeon pada Somi.
"Yeee, gue mah bukannya tinggal di gua. Ya gue mah kan secara anak Solehah gitu ya gapernah gibahin orang kek klean," Ledek Somi yang membuat Siyeon melotot.
"Hilih bicit," Siyeon melahap ice creamnya dengan kesal.
"Tapi Re—" Gadis itu menoleh ke arah Minju yang menggantungkan ucapannya.
"Lo gada Niatan buat selidikin mereka gitu? Sorry ya gue mah bukannya Mandang buruk kak Ten. Gue mah cuma gamau Lo jatuh ke pilihan yang salah, secarakan Ten itu waktu dulu populer banget kan di sekolah ini. Selain populer dia jadi berandalan, dia juga kan populer karena ceweknya dimana mana." Jelas Minju dengan hati hati.
"Tapi kan Ju, masa SMA sama masa kuliah itu beda kali. Mungkin Ten udah berubah kali." Elak Rere yang membuat Minju terdiam meski Rere pun tak yakin dengan ucapannya tadi.
"Kalo ternyata dia ga berubah, Lo mau apa?" Rere agak sedikit tertohok dengan ucapan Somi, dan bodohnya Somi malah asik memakan ice cream tanpa mempermasalahkan ucapannya tadi.
Rere yang entah kenapa tiba tiba kesal pun membawa buku paketnya yang sempat ia bawa di perpustakaan tadi dan beranjak pergi dari kantin meninggalkan ketiganya.
Siyeon yang melihat itu hanya mencubit bibir Somi pelan. Somi melotot saat Siyeon mencubit bibirnya.
"Anjir sakit," Kesalnya sembari menyingkirkan tangan Siyeon dari bibirnya.
"Mulut Lo lemes amat anjir, greget gue dengernya."
Seketika lamunannya buyar saat ponsel yang berada di sakunya bergetar tiba tiba. Ternyata ada satu pesan masuk, ternyata itu dari Jeno.
Jeno
Re, mo pesen roti angat?Rere memutar bola matanya malas, bisa bisanya Jeno bertanya hal konyol seperti itu saat dirinya sedang kesal.
Arah kornea matanya kini beralih menatap kontak lain, bukan—bukan kontak Jeno. Melainkan yang mencuri pandangannya adalah kontak Ten.
"Gue telpon aja kali ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Puberty | Winwin
Fanfiction"Aneu aneu semayem Iwin mimpyi woh," "Mimpi apa?" "Tapi aneu Janan biyang biyang cama olang ya?" "Iya gabakal gue bocorin ke orang," "Iwin mimpyi kcetemu cama twuhan-"