39

134 23 4
                                    

"JU," Yuju menjauhkan ponsel dari telinganya, kala mendengar teriakan nyaring Winwin dari saluran telepon.

"Apa?" Jawab Yuju malas sembari membaringkan tubuhnya dan menyelimuti dirinya dengan sepoles selimut berwarna biru tua.

"Gue di depan rumah Lo, Ju." Yuju melotot lalu berlari ke arah jendela dan benar saja, Winwin ada di depan gerbang, masih dengan helmnya yang terpasang di kepalanya.

"Gila Lo, mau ngapain malem malem kesini?" Tanya Yuju dengan nada yang sedikit menekan, sedangkan Winwin hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Lu turun dulu," Winwin menatap Yuju dengan senyuman jahil, sedangkan Yuju hanya memutar bola matanya malas dan bergegas keluar dari rumahnya.

"Mau apa Lo malem malem kesini? Kalo di liat tetangga gimana hah?" Winwin hanya tersenyum garing, lalu menyodorkan sebuah kantung plastik putih ke arah gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mau apa Lo malem malem kesini? Kalo di liat tetangga gimana hah?" Winwin hanya tersenyum garing, lalu menyodorkan sebuah kantung plastik putih ke arah gadis itu.

"Apa nih?" Tanyanya sembari menerima kantung kresek tersebut.

"Penjelasan gue ke elo,"

Yuju menaikan sebelah alisnya, "Hah? Penjelasan buat apa nyet?" Tanya Yuju yang membuat Winwin lagi lagi tersenyum malu.

"Penjelasan biar lo—ga marah." Jawab Winwin agak sedikit ragu.

Yuju mengkerutkan keningnya, "Marah kenapa?"

Winwin tersenyum kaku, lalu menggaruk kembali tengkuknya yang tak gatal. "Lu kan tadi liat gue sama Yiyang, hampir itu—" Jelasnya agak sedikit malu.

"Terus?" Yuju masih bertanya dengan sebelah alisnya yang masih terangkat.

"Ya, lu jangan marah ya. Lu jangan salah paham sama gue." Jawab Winwin dengan pipi yang memerah lalu membuang pandangannya.

"Lu belain malem malem kesini cuma buat itu?" Yuju yang melihat Winwin salting sediri pun terbahak sembari memegangi perutnya yang terasa sakit karena tertawa terus menerus.

"Lu mikir gue marah sama lu?" Yuju masih mencoba bertanya di sela sela tawanya, sedangkan Winwin hanya menatap Yuju yang terbahak dengan bingung.

"Yaiyalah," Jawabnya dengan mengerucutkan bibirnya lucu.

"Pede banget Lo? Nih nih ya, gue mau nanya sama lu—" Yuju merangkul Winwin dan membawa lelaki itu duduk disebelahnya, lalu  ia mencoba meredakan tawanya.

"Emang gue siapa lu, sampe lu takut banget gue marah gara gara liat lu sama Yiyang tadi?" Yuju melepaskan rangkulannya lalu kini perhatiannya beralih pada kantung kresek putih yang dibawa Winwin tadi, sedangkan Winwin nampak sedikit berpikir.

Lalu tak lama ia menertawakan dirinya sendiri, "Eh iya juga ya?" Winwin terbahak atas tingkah tololnya itu.

"Nah kan baru sadar, kalo Lo dongo."

"Tapi ya gue dari tadi tetep gabisa tidur, gue kepikiran terus sama Lo. Gue takutnya lu mikir gue cowo mesum atau apalah." Jelas Winwin yang membuat Yuju menoleh sembari mengunyah martabak yang dibawa oleh Winwin tadi. "Suer ya, yang tadi mulai duluan itu Yiyang, Ju. Bukan gue suer," Lanjutnya yang membuat Yuju Kembali tertawa.

Hello Puberty | Winwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang