41

124 26 4
                                    

"EH LU NGAPAIN KESINI?" Ten melotot saat melihat Yuju tiba tiba datang kerumahnya.

"Ya mau nganterin jaket lu lah bego," Yuju melemparkan jaket kearahTen.

Ten menangkap jaket tersebut dengan sigap, "Yeu, biadab Lo." Cicit Ten.

"Bodo," Yuju membalikan badannya berniat hendak pergi dari halaman rumah Ten.

"Eh lu mau langsung balik?" Yuju menoleh dengan malas ke arah Ten.

"Iya,"

"Hujan noh," Ten melipat tangannya di dada.

Sedangkan Yuju hanya menatapnya malas, "Gue bawa payung." Yuju menunjukan payung berwarna ungunya.

"Oh yaudah, pergi sana." Yuju memasangkan wajah kesalnya.

"Lo ngusir gue ceritanya?" Yuju mendengus kesal ke arah Ten.

"Kan lu yang tadi bilang mau balik bego, masih salah aja ni orang ganteng di mata Lo." Ten mengibaskan rambutnya yang basa karena ia baru saja selesai mandi.

"Najis sekali kawan," Yuju lebih memilih berjalan ke arah pagar rumah.

BLUGHHH

"HAHAHAHA,"

Ten sukses tertawa saat Yuju jatuh karena lantai rumahnya yang licin membuat dirinya tergelincir.

Ten hanya menertawakan Yuju yang basah kuyup, dan mencoba bangun dari posisi jatuhnya.

"Cup cup cup, makannya jangan songong. Jatoh kan jadinya, pufftt—" Ten mencoba menahan tawanya dengan mukanya yang memerah.

"Puas banget Lo ngetawain gue,"

"Yaudah gue bilang juga masuk dulu," Ten mencoba membantu gadis itu berdiri.

"Ogah, ah. Yang ada lu macem macem entar." Ten mencoba menuntun Yuju untuk masuk kedalam rumahnya.

"Emang gue ntar macem macem," Ten mengeluarkan smirk khas nya lalu terbahak ketika Yuju memukul lengannya dengan kesal.

"Dasar otak bulgos,"

"Baju gue basah lagi kan jadinya, lu duduk dulu disini gue mau ganti baju dulu, sambil sekalian gue ambilin baju mama buat dipake buat Lo. Eh apa kita ganti baju bareng aja?" Ten nyengir ke arah Yuju.

"Ini vas bunga enak Loh kalo ngelayang ke kepala Lo," Yuju hendak melemparkan vas bunga yang ada di meja ke arah Ten.

"Ya ampun galak amat, gue kadang heran sama si Winwin, betah Amat si Winwin temenan sama lu." Ten melenggang pergi menaiki anak tangga sedangkan Yuju hanya melihat foto kecil Ten dan Winwin yang terpajang disana.

Merasa gemas, Yuju mengambil salah satu foto masa kecil Ten dan Winwin yang ada disana.

"Ih gemes banget," Yuju melihat foto tersebut dengan senyuman yang mengembang.

"Gue emang imut," Ten kembali dengan kaos oblongnya tak lupa dengan boxer hitam sepahanya.

Yuju menampakan wajah ingin muntah saat mendengar jawaban Ten, "Winwin ya yang lucu, Lo nya ngga." Jawabnya malas.

"Iya gue mah ga lucu, tapi gue mah sexy." Ten mengusap lehernya sembari mendesah kecil.

"Heran gue, kenapa Winwin sama Lo beda banget sifatnya anjir. Gue curiga Winwin udah ga perawan."

"Adek gue masih batangan astatang." Sedangkan Yuju hanya terbahak, "Yaudah, lu ganti baju dulu. Nanti kalo Lo masuk angin terus minta gue kerokin beda lagi ceritanya." Yuju memelototi Ten.

"Toilet sebelah mana?"

"Ganti baju di sini aja," Ten dengan santainya berbicara sembari menyalakan televisi.

Hello Puberty | Winwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang