32

154 32 1
                                    

Ten membuka pintu kamar winwin lalu menyembulkan kepalanya di depan pintu, dan mendapatkan winwin yang sedang asik bermain nitendo.

"Win—" Panggilnya malas sembari merebahkan tubuhnya di ranjang berukuran sedang milik Winwin.

"Apa?" Tanya Winwin tanpa menoleh, ia masih fokus bermain game yang sedang ia mainkan.

"Win—" Panggil Ten dengan penuh penekanan namun winwin masih saja fokus pada nitendonya.

"Yaelah bang, gue dari tadi dah nyaut juga. Masih aja wan win wan win," omel winwin sembari mencoba fokus pada gamenya.

Namun sialnya Ten malah merebut nitendo tersebut dari tangan Winwin. Winwin yang melihat itu menatap Ten kesal.

"IHHH BALIKIN GAK!" Pekiknya yang membuat Ten menatapnya tak peduli.

"Beliin dulu gue obat sana, baru gue kasih ni nitendonya." Jelasnya yang membuat winwin memutar bola matanya malas.

"Ogah ah males," Jawab winwin yang membuat Ten menjewer telinganya.

"Oh gamau main nitendo lagi berarti?" Tanyahya sembari tersenyum jahil sedangkan Winwin hanya memukul pelan lemga Ten, mencoba melepaskan jeweran kecil itu.

"Yaudah, obat apa? Sini gue beliin." Jawabnya yang membuat Ten tersenyum puas.

"Gatau gue juga, tapi ini pukulan si Jaebin baru kerasa sakit banget anjir." Jawabnya yang membuat winwin menghembuskan nafasnya kasar.

"Makannya jangan sok sok an baku hantam," Cibir winwin sembari meraih jaket kulitnya yang menggantung dibelakang pintu.

"Mikinnyi jingin Sik Sik in biki hintim, lu kalo ga ditulungin dah koit." Ledek Ten yang membuat winwin memasang wajah malasnya.

"Jadi gue beli obat apaan?" Tanyanya yang membuat Ten mengedikan bahunya sebagai jawaban.

"Lah, situ kan nyuruh gue beli obat tapi gatau obat apa yang harus dibeli, lu dongo apa gimana bang?" Tanya Winwin sembari menyisir rambutnya yang sedikit teracak.

"Buat apa ada apoteker kalo lu ga nanya sama dia?" Tanya Ten balik yang membuat winwin memutar bola matanya malas.



















"Bang Ten tuh kebiasaan banget gitu ya, udah nyuruh gue buat beli obat terus duitnya pake duit gue, terus tadi minta dibeliin martabak telor segala lah, alhasil duit gue abis gitukan." Gerutu Winwin sembari pada dirinya sendiri, mata Winwin sedikit terbelalak saat melihat seseorang yang hendak menyebrang. Dengan cepat ia mengerem mendadak motornya.









CKITTTRR



BRUGHHHH

Winwin bangkit dari posisi jatuhnya dan menghampiri perempuan yang terjatuh karena nyaris tertabrak olehnya.

"Eh sorry, sini gue bantu." Ucapnya sembari mengulurkan tangan untuk membantu gadis yang seumuran dengannya untuk berdiri dari posisi jatuhnya.

"SORRY SORRY LU BISA LIAT GASI!!" Kesal Yuju sembari menggetok helm Winwin pelan.

"Iya maaf, gue kan ga sengaja." Jelas Winwin sembari membawa gadis tersebut ke arah halte, keduanya duduk disana. Winwin menatap gadis bernamtag Yuju itu dengan sedikit khawatir.

"Makannya kalo nyetir tuh jangan sambil ngelamun," Omel Yuju yang membuat Winwin menghela nafasnya pasrah memendam segala kekesalannya karena mendapat Omelan dari gadis tersebut.

"Mana aja yang sakit? Biar gue bantu obatin," Jelasnya yang membuat pandangan keduanya bertemu.

"Gausah gausah, gue masih bisa jalan juga, hp gue jadi pecahkan gara gara Lo." Yuju beranjak berdiri dari duduknya lalu meninggalkan winwin di halte.

"ITU KAKI LU PINCANG GITU MASIH AJA JUAL MAHAL!!" Pekik winwin kesal.

"Bodo," Jawab Yuju kesal tanpa menoleh sedikitpun.

Winwin meraih ponselnya yang terjatuh, lalu ia sedikit terkejut dan menoleh kearah arah Yuju yang sudah menghilang.

"Hp gue ketuker sama dia, sialan."




Tebeceh

Hello Puberty | Winwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang