"Eh eh ada apaan tuh diluar rame rame?" Tanya Somi sembari mengintip dari jendela kelas.
"Hgggg," panggil Winwin pada gadis di sebelahnya. Namun mimpinya agar digubris sirna seketika, wajahnya sudah memerah menahan air kencing yang sudah tertahan sedari tadi.
"Aneuu," panggil Winwin tak jelas, Rere masih saja fokus pada lagu yang didengarkannya dan tak menggubris panggilan lelaki tersebut. Saking kesalnya karena terus di anggurkan, Winwin menjambak rambut Rere pelan membuat kepala gadis itu sedikit mendekat kearahnya.
Rere meringis, lalu Winwin melepaskan jambakannya. Gadis itu sedikit merapikan rambutnya yang sedikit teracak karena ulah Winwin.
"Sorry gue tadi kea-" Ucapannya terpotong karena kornea matanya mengikuti arah yang ditunjuk oleh telunjuk winwin.
Apa maksudnya?
Winwin menunjuk kearah kelaminnya.
"Hah? Ngapain?" Kikuk Rere dengan pikiran ambigu yang terus melintas di pikirannya.
Wajah Winwin semakin memerah, kakinya bergetar tak karuan. Sedangkan Rere dibuat bingung sendiri dengan Winwin yang terus menunjuk kearah sana.
"Lo kenapa si?" Ucap Rere kaku dengan nada kebingungan.
Winwin memutar bola matanya malas, "Iwin maw ipis aneu," jelasnya sembari beranjak dari duduknya
Rere ingin sekali terbahak, ia tak menduga jika Winwin yang panik sedari tadi hanya karena menahan pipis. Winwin tiba tiba menarik tangan gadis itu untuk keluar kelas.
"Eh Win masa gue masuk kamar mandi cowo?" Tanya Rere bingung.
"Iwin Uda ndak uat aneuu," rengeknya sembari menghentakkan kakinya.
Rere pergi kembali kedalam kelas, berjalan ke arah Lucas yang sedang bermain Uno lalu menarik baju Lucas dari belang hingga ia terbangun dari posisi duduknya.
"Anjir jamet Lo ngapain gusur gusur gue," Lucas terperanjat menatap Rere dengan kesal dan kebingungan yang menggusur dirinya keluar kelas.
"Anter Winwin ke air bentar," Titahnya sembari terengah engah karena menyeret Lucas amatlah berat.
"Heh dongo, kenapa ga Lo aja yang anter?" Protes Lucas.
"Gue kan cewe bege, yakali gue masuk kamar mandi cowo." Tukas Rere yang malah beradu mulut dengan Lucas tanpa melihat Winwin yang sudah tak tahan.
"Kan Lo bisa tunggu diluar dongo," Lucas menoyor kening gadis itu pelan.
"Winwin gabisa buka celananya dongo, yakali gue buka celana dia. Ntar dikira gue cewe apaan, Udah anter sana." Rere mendorong tubuh Lucas dan Winwin bersamaan.
Tiba tiba Bu Wendah, wali kelas mereka masuk kedalam kelas membawa segerembolan mahasiswa yang jumlahnya sekitar tujuh orang itu masuk kedalam kelas.
"Nah anak anak, sekarang pelajaran ibu kayaknya bakal dipakai sama Kaka Kaka ini, kenalin Kaka Kaka ini mahasiswa dari universitas kedokteran dari tim belah duren. Jadi Kaka kaka ini bakal menuntun kalian buat belajar tentang kandungan, ibu harap kalian perhatikan dengan baik ya." Ucap Bu Wendah lembut yang dibalas serentak oleh sekelas.
Nafas Rere tercekat saat mendengar penuturan wali kelasnya tadi, "Apa?kandungan?" Gerutu Rere dalam hati, entah mengapa hatinya berdebar lebih cepat.
"Eh Som, liat noh yang bawa kamera ganteng banget njir." Ucap siyeon cekikikan sembari menatap mahasiswa yang bernamtag Cha Eunwoo dengan malu malu.
"Yang itu?" Tunjuk Somi yang membuat Siyeon terkejut bukan main.
"Jangan ditunjuk belegug." Ucap Siyeon sembari menempeleng gadis blasteran Kanada Korea itu hingga meringis
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Puberty | Winwin
Fanfiction"Aneu aneu semayem Iwin mimpyi woh," "Mimpi apa?" "Tapi aneu Janan biyang biyang cama olang ya?" "Iya gabakal gue bocorin ke orang," "Iwin mimpyi kcetemu cama twuhan-"