19

210 41 4
                                    

Drt...drt...

Rere membuka matanya perlahan, lalu ia merubah posisi tidurnya menjadi setengah duduk. Dengan malas ia mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.

Iwin Calling

Rere menguap dan menggeliat kecil sebelum mengangkat telepon dari Winwin, "Ngapain coba ni bocah nelpon." Rere menggeser tombol hijau dilayar ponselnya.

"ANEUU, TENAPA ANEU NDAK SETOLAH?!!"

Rere menjatuhkan ponselnya sembari menutup telinganya karena suara nyaring Winwin yang nyaris saja memecahkan gendang telinganya.

"Hih! Lo tuh ya kebiasaan banget. Hobi banget bikin gue jantungan, bilang samlekom dulu kek ini maen terenak tereak aja." Cerocosnya yang membuat Winwin tersenyum garing disebrang sana.

"Abisnyah Aneu tenapa Ndak setolah?" Tanya Winwin dengan raut wajah sedihnya.

"Kan gue masih di skors,"

"Ih Tan watu storsnyah Utdah abis, aneu." Sergah Winwin sembari mengerucutkan bibirnya.

"Masa si?" Rere menghitung hari di kalender dan benar saja waktu skorsnya sudah habis dan sekarang harusnya ia pergi sekolah.

"Eh iya juga ya, tapi kan sekarang libur Win. Sekarang tanggal merah,"Jelasnya sembari kembali ke posisi tidurnya dan memejamkan matanya.

"TATA TIAPA TANDAL MELAH? TEKALANG NDAK LIBUL ANEU!! TANDAL MELAH TU BETOK."  Cerocosnya lagi.

"Ih di kalender gue sekarang, ngaco Lo." Tukasnya sembari memakai selimut kembali.

"Ihh toba liat ladyi talendelnya." Titah Winwin yang membuat mau tak mau Rere mengambil kalender kecil yang berada diatas nakas.

"Eh iya besok deng, tapi percuma gue masuk juga toh udah telat." Jawabnya santai.

"ANEU UPA YA? TEKALANG PEMOTLETAN BUAT TULAT TELULUSAN AUU!!!"  Teriak. Winwin yang membuat Rere membelalakkan matanya, "NDAK ADA TUTULAN," Cadelnya yang membuat Rere membelalakkan matanya hebat.

"ANJIR BANGET DAH NAPA GUE LUPA," Kagetnya sembari beranjak dari ranjang dengan tergesa gesa.

"Aneu—"

Tutt

Rere mematikan sambungan teleponnya dengan mendadak membuat Winwin  sumpah serapah disana tanpa sepengetahuannya.

"GILA GILA—" Pekiknya sembari pergi ke kamar mandi lalu membasuh mukanya dengan sedikit air yang ada di bak mandi, lalu ia mencuci muka menggunakan sabun dengan tempo cepat.

"ANJIR AIRNYA PAKE ACARA  MATI SEGALA," Pekiknya frustasi sembari keluar dari kamar mandi.

Ia berlari kekamar Taeyong, membuka tanpa mengetuk terlebih dahulu. Lalu berlari menuju kamar mandi yang berada di ujung kamar.

"YAH YAH KOK DI KUNCI, BANG BANG WOE BUKA WOE MATA GUE PERIH BANGET BEGE." Teriaknya sembari menggedor gedor pintu toilet.

Taeyong yang berada didalam sedikit tersentak saat mendengar teriakan Rere diluar.

"APA LO? LO MAU NGAPAIN ANJIR?!!' Teriak Taeyong sembari tetap diposisinya.

"IHHH GUE IKUT MASUK DULU IHH, MATA GUE PERIH BEGE KENA SABUN." Pekiknya sembari menghentakkan kakinya dengan kesal karena matanya terlanjur pedih terkena sabun.

"LU PUNYA WC SENDIRI DONGO, NGAPAIN KE KAMAR GUE!" Teriak Taeyong dari dalam.

"IH AER DIKAMAR GUE MATI MAKANYA GUE KESINI JUGA, CEPETAN IH MATA GUE PERIH NJIR." Ucapnya sembari menggedor gedor pintu toilet.

Hello Puberty | Winwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang