7

391 78 8
                                    




"Nah si angka ini dipindahin kesini," Tuntun Renjun sembari menatap Rere yang tampak sudah frustasi dengan rumus matematika di bukunya.

"Terus?" Tanya Rere sembari menatap Renjun.

"Tandanya jadi ganti, jadi positif!" Jawab Renjun yang membuat Rere mengacak rambutnya sendiri kesal.

"KOK GANTI SIH? TEORI APA LAGI INI MISKAH!!!" Kesal Rere sembari memegangi kepalanya frustasi.

"Ya emang gitu teorinya ogeb." Jawab Renjun sembari menunjuk kearah buku.

"Auah bodoah gue gangerti Jun!!" Kesal Rere sembari mengacak rambutnya kesal.

"Gue udah ajarin ya, otak lunya aja yang ganerap nerap!" Cicit Renjun.

"Yaudah sana sana!" Usir Rere.

"HEH INI BANGKU GUE ONYON! LO YANG KUDUNYA PERGI!" Kesal Renjun sembari melahap rotinya kesal.

"Minum kiranti coba Jun kalo lagi pms," Rere nyengir kearah Renjun, Renjun melotot yang membuat gadis itu berlari ke bangkunya dibelakang. Rere terduduk di bangkunya, Winwin masih sibuk dengan bekalnya. Rere duduk disebelah Winwin, Winwin yang sadar Rere duduk disebelahnya cuma nampakin senyumannya.

"Kenapa?" Tanya Rere saat melihat Winwin terus tersenyum kearahnya.

"Aneu maw matan loti?" Winwin menyodorkan sebuah roti stroberi pada Rere.

Tante mau makan roti?

Rere yang melihat itu hanya tersenyum, "Gue lagi galaper, Lo aja makan yang banyak biar cepet sembuh." Jelas Rere lalu menyumpalkan earphone ketelinganya.

"Ihhh aneu hayus matan loti," Keukeuh winwin sembari menyodorkan roti pada Rere.

Ihh Tante harus makan roti.

"Tapi gue gasuka strawberry winwin," Jawabnya dengan malas.

"Tapi aneu hayus matan loti, bial Ndak tatit tayak Iwin," Winwin malah menjambak rambut Rere yang masih tak mau memakan rotinya. Rere meringis, menatap Winwin yang kini sedang menjambak ya sembari menampakan senyuman idiotnya.

Tapi Tante harus makan roti, biar ngga sakit kayak Winwin.

"Heh anjir lepasin!!"

Winwin meraih satu roti yang masih ada dikotak bekalnya. Ia mencoba memberi roti itu pada Rere. "Gue kan udah bilang gamau Win, Lo gausah paksa gue." Kesal Rere.

Namun Winwin malah menarik dagu Rere, lalu memasukan paksa roti ditangannya kedalam mulut Rere. Rere sedikit melotot saat Winwin memasukan roti sebesar itu kedalam mulutnya sekaligus.

"TEYEUN, IWIN BILAN TEYEUN. IWIN NDA MAW TAW TAWO ANEU TATIT."

Telen, Winwin bilang Telen. Winwin ngga mau kalo Tante sakit.

Dengan mata yang sedikit melotot winwin menyuruh gadis dihadapannya menelan roti strawberry miliknya, namun pelototin itu masih terlihat imut bahkan menggemaskan sekali.

Rahang Rere yang mengeras perlahan mengendur, ia mengunyah roti tersebut.
Maksud Winwin baik, namun caranya itu yang membuat Rere sedikit kesal. Namun ia memaklumi itu, karena Winwin adalah anak istimewa.

"CIE MAKAN ROTI BARENG!!" Teriak Lucas yang membuat Rere melayangkan tempat pensilnya kearah kepala lelaki bongsor itu.




















***






"Ihhhh-gara gara si winwin nih gue jadi gatel gatel. Dibilang gasuka stroberi juga masih aja maksa suruh makan, gini nih akibatnya." Rere menggaruk garuk kesal tangannya yang terasa gatal akibta memakan selai stroberi yang ada pada roti winwin tadi.

Hello Puberty | Winwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang