49

208 28 7
                                    

"WIN WIN WIN, ADA PAMERAN TAU DI BALAI KOTA." Dengan antusias Rere membangunkan Winwin yang tengah tertidur pulas.

Namun Winwin masih saja asik dengan mimpinya.

"Belisik ih aneu," Protes winwin sembari memukul jidat Rere Pelan.

"Bangun yu yu, kita liat pameran. Rame banget tau ga disana." Ajak Rere dengan memelas sedangkan Winwin hanya menoleh kearah jam dinding yang kini menunjukan pukul tujuh malam dengan mata sayunya.

"Iwin males kelual aneu, Iwin maw bobo adja." Winwin memejamkan kembali kedua matanya, sedangkan Rere hanya mencubit hidung Winwin.

"Huah, aneu engap aneu." Dengan terengah engah winwin mencoba melepaskan cubitan tangan Rere di hidungnya.

"Makannya bangun, lagian lu tumben banget tidur jam segini. Biasanya juga gabisa tidur,"

"Iwin nantuk aneu,"

"Ah elu mah, setaun sekali loh pamerannya. Sekalian beli kue ulang tahun buat Lo besok." Jawab Rere malas, lalu membuang pandangannya dari Winwin.

Winwin yang melihat Rere marah padanya pun terbangun dari posisi tidurnya, "Yawudah, Iwin itut. Tapi aneu hayus beliin Iwin esklim cama upi yan buanyak ya?" Winwin menatap Rere dengan memelas.

"Iya, nanti gue beliin yupi sama ice cream yang banyak. Sekalian sama toko tokonya gue beli, buat lu." Winwin yang mendengar itu hanya terkekeh lalu beranjak dari ranjangnya.

"Lah tenapa aneu diyem? Ayo belantat." Ajak winwin sembari menarik tangan Rere.
Rere hanya mengekori Winwin dari belakang, entah ada apa tapi ia merasa jika wajah Winwin terlihat seperti berbeda?













******

"Aneu maw esklim?" Winwin Menyodorkan ice cream strawberry miliknya ke arah Rere.

"Harus berapa kali gue bilang, kalo gue ga suka strawberry?" Tanya Rere seraya menoleh sekilas ke arah Winwin lalu fokus kembali pada kue yang akan dibeli untuk winwin ulang tahun besok.

"Tapwi ini enyak baneut loh aneu, Iwin ndak boong," Ucapnya dengan mata berbinar dan  tak henti hentinya menjilati ice cream.

"Ngga ah gue ga mau,"

"Ih aneu cekali adja,"

"Ngga mau, lagian Lo mau gue mati gara gara makan strawberry?"

Winwin cemberut, "Kwapan ladi kan Iwin matan ice cream tobeli baleng cama aneu."

"Udah gausah ngambek, lu mau kue yang mana?" Tanya Rere yang membuat winwin menoleh dengan mulut cemongnya.

"Iwin cuka lasa tobeli,"

"Nanti gue gabisa makan kue nya dong?" Rere menatap Winwin yang merajuk.

"Bialin, Iwin nambek cama aneu."

"Yaudah mas, bungkus yang ini aja." Rere tersenyum kecil ke arah pelayan.

"Ih aneu denit baneut." Protes winwin yang membuat Rere menoleh.

"Hah? Genit?"

"Iwin ndak cuka ya aneu tenyum tenyum cama om om twukang kuenya."

"Masa iya gue harus jutek?"

"Pokwoknya Iwin ndak cuka ya, aneu tenyum tenyum cama lakwi lakwi lain celain Iwin."

"Dih cemburuan amat. Emang status kita apa?" Winwin kini menatap Rere bingung.

"Tatus tu apa neu?" Tanyanya dengan wajah linglung khas nya.

"Audeh,"









Hello Puberty | Winwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang