43

120 26 2
                                    

"Mau?"

Pandangan Yuju kini beralih pada botol minuman yang di sodorkan Winwin kearahnya.

"Thanks,"

"Lu mau makan juga?"

Yuju menoleh kembali, Lalu menatap kotak bekal yang berada di genggaman Winwin.

"Ga, lu aja yang makan."

Winwin mengangguk, Sedangkan Yuju hanya menatap kembali ke arah depan dengan tatapan kosong. Merasa aneh dengan perempuan itu, Winwin menautkan sebelah alisnya.

"Napa lu?"

Gadis itu menyandarkan punggungnya pada tembok.

"Lagi sedih gue," Jawabnya lesu.

"Sedih kenapa?"

"Sebulan lalu Sowon ikut kontes weebtoonn gitu," Jelas Yuju dengan helaan nafas pasrah di akhir kalimatnya.

"Trus?"

"Pengumumannya baru di umumin sekarang, dan Dia menang,"

Winwin meneguk air putih sejenak sebelum kembali berbicara.

"Trus hubungannya sama Lo apa?" Tanya Winwin yang membuat gadis itu sedikit berdecak.

"Ya gue sedih lah, gue insecure. Merasa gagal gue jadi manusia," Jawabnya dengan nada sedikit kesal.

"Ngapain Lo harus sedih?"

"Ya gitu, gue juga pengen kayak orang. Tapi apalah gue yang ga bisa apa apa."

"Gue udah ga cantik, ga punya kemampuan apa apa lagi, pinter akademik juga kaga. gimana gue ga insecure?" Lanjutnya sembari menatap Winwin dengan tatapan menyedihkan.

Winwin memutar bola matanya malas,

"Gue pernah bilang kan, insecure boleh tapi jangan berlebihan? Iya kan?"

Yuju hanya mengangguk samar.

"Gue juga pernah bilang kan, kalo masa masa sekarang tuh kita harus banyak nyoba segala hal?"

Yuju lagi lagi mengangguk.

"Dan sekarang gue mau nanya," Yuju menatap Winwin dengan serius. "Emang Lo udah coba apa aja sampe Lo ngerasa hidup lu ga berguna dan ga bisa apa apa?"

Yuju terdiam, ucapan Winwin ada benarnya juga.

"Lo gausah jadiin kemampuan orang lain itu buat jadi tolak ukur kemampuan Lo juga. Karena kemampuan orang beda beda,"

"Lo fokus aja sama kerjaan Lo, gausah lirik lirik orang lain. Karena belum tentu Juga kemampuan yang Lo punya itu bisa di kerjain orang lain, iya kan?"

"Kalo Lo tau kelemahan dan kelebihan Lo apa, Lo bakal jarang iri sama orang lain. Jangan sampe rasa iri sama orang lain tuh ada, rasa iri itu tuh nantinya malah ngehancurin diri Lo sendiri bukan ngehancurin orang lain."

"Oh iya, gue juga pernah baca teori gitu, kalo misalnya yang selalu dapet nilai terbaik itu belum tentu punya IQ yang tinggi. duckworth juga ngelakuin peneletian yang katanya masih ada faktor kesuksesan buat kita kita yang ngga punya nilai akademik yang baik."

"Apa itu?"

"Daya juang atau grit."

"Artinya?"

"Grit itu, sifat non-kognitif positif berdasarkan semangat individu untuk tujuan jangka panjang, ditambah dengan motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan masing-masing."

"Setidaknya kalo kita ngga punya nilai nilai yang bagus, kita masih mau berjuang buat sukses dan pertahanin projek apa aja yang lagi dikerjain saat ini." Jawab Winwin yang membuat Yuju terdiam da berpikir sejenak.

Hello Puberty | Winwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang