1- 울음 (Weeping)

1.3K 102 10
                                    


Jieun saat ini tengah berlari di koridor sekolah dengan cepat, setelah mendapat kabar yang tidak mengenakan dari teman sekelasnya. raut wajahnya sangat panik sekaligus khawatir. Sampai ia menabrak beberapa murid secara tidak sengaja, lalu menyempatkan diri untuk meminta maaf, dan kembali berlari.

Tujuannya hanya satu, yaitu lapangan outdoor utama sekolah. Keriuhan mulai terdengar di telinga jieun ketika ia sampai di sana. langsung saja jieun menerobos kumpulan para murid yang hanya bisa menonton adegan baku hantam di depannya tanpa mencoba melerai.

"Sudah berapa kali aku peringatkan! jangan sekalipun mengusik ketenangan ku jika kau tidak ingin berakhir babak belur!!"

Itu seperti sebuah peringatan yang tidak main main. bak seekor singa yang mengamuk karna telah di ganggu, Membuat siapa saja yang melihatnya akan bergidik ngeri, seakan akan berurusan dengannya sama saja mencari mati.

"YOONGI!!"

Kepalan tangan yang sudah siap mendarat kembali di wajah sang lawan tiba tiba saja berheti di udara, laki laki yang di panggil yoongi itu seketika menoleh ke arah sumber suara.

"Yoon, Berhenti ku mohon" pinta jieun saat sudah berdiri di dekat laki laki tersebut, sambil memegang ujung seragam yang yoongi kenakan dengan gemetar.

"Pergi dari sini!" Perintah yoongi dingin, jieun langsung menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak akan pergi sebelum kamu berhenti"

"ini bukan urusan mu!"

"Aku tidak ingin kau berkelahi" meskipun Yoongi menghunusnya dengan tatapan super tajam, jieun tetap pada pendiriannya.

"Jieun-ah, ku bilang pergi!" Sentak yoongi.

"Tidak"

Yoongi menutup kedua matanya sejenak, dan menghembuskan nafas kasar. Yoongi tidak mungkin melanjutkan perkelahiannya jika gadis itu ada di sini. Dan terpaksa ia melepaskan cengkraman tangannya pada kerah seragam sang lawan, lalu pergi begitu saja.

Jieun merasa lega yoongi mau mendengarkannya. sebenarnya ia sangat takut bertindak demikian, tapi jika tidak di lerai--yoongi akan semakin parah, dan ia tidak ingin yoongi mendapat hukuman.

Meskipun itu tidak mungkin terjadi, karna sebesar apapun ulah yang yoongi lakukan di sekolah, tidak ada satupun guru yang berani menghukumnya, walaupun hanya sekedar membersihkan toilet. Jieun juga tidak tahu alasannya.

Seluruh kerumunan yang semula ramai kini mulai bubar secara perlahan lahan, meninggalkan lapangan yang kembali lenggang tanpa kebisingan.

***

Bola oranye itu terus di pantulkan berkali kali sebelum akhirnya menembus ring dengan sempurna. jieun yang duduk di bangku semen pinggir lapangan terus menatap gelisah arloji di tangannya, kemudian kembali menatap ke arah yoongi. Hari sudah semakin sore, sekolah pun sudah sepi, hanya tinggal mereka berdua. tapi tidak ada tanda tanda kalau yoongi akan mengakhiri permainannya.

"Yoon, a-apa kau masih lama mainnya? A-Aku ingin pulang" tanya jieun takut takut. ia tidak ingin terlambat pulang, bisa bisa ibunya akan marah besar.

Yoongi melempar bola basketnya ke sembarang arah, lalu mendekat ke arah jieun. meraih botol minum yang jieun bawa di samping tasnya, dan menenggak airnya hingga tandas tidak tersisa. Kemudian menaruhnya kembali di tempat semula.

Setelahnya, jieun mengikuti yoongi menuju motor besarnya.

Selama di perjalanan pulang, keduanya bungkam. Jieun tidak pandai memulai obrolan, apa lagi dengan yoongi. tapi lama lama jieun tidak tahan dengan keterdiaman, dan akhirnya ia yang memberanikan diri membuka suara.

Untitled Love [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang