22 - 계획 ( Plan )

671 69 16
                                    


Sudah berkali kali Hoseok berdecak sebal tatkala bola basket yang di lempar jungkook selalu berhasil masuk ke dalam ring tepat sasaran. Jungkook bertos ria dengan taehyung sambil berbangga diri, dan menatap hoseok meledek.

"Dasar payah!" Jungkook mengatai di iringi kekehan tengil. Hoseok kembali mengambil bola basket yang sempat menggelinding, lalu bermain lagi, mendribble bola oranye itu sebentar kemudian melemparnya ke arah jimin si satu timnya hari ini. Dua lawan dua, karna tiga orang temannya hanya selonjoran di aspal lapangan outdoor memilih menonton saja.

"Bodoh! Cara melemparnya saja dia salah" Ujar yoongi, saat melihat bola basket yang baru saja di lempar jimin lagi lagi tidak masuk ring.

"kenapa matahari terik sekali sih?" Seokjin mengibas ngibaskan kerah seragamnya mengeluh merasa gerah, setelah itu menenggak sebotol minum hingga tandas.

Namjoon melotot ketika melihat air minumnya yang belum lama ia beli di kantin ludes tak tersisa. Seakan tahu arti tatapan namjoon, seokjin melempar cengiran. "Nanti bisa beli lagi, wajahmu jangan seperti tampang orang susah begitu"

"Sialan kau" Namjoon merengut kesal.

"AWAS!"

Sedetik kemudian teriakan jungkook membuat seluruh atensi mereka mengarah padanya, bola basket yang ia lempar keluar jalur dan mengenai seorang siswi. Tanpa sempat menghindar kepala siswi itu terhantam keras oleh bola basket sampai jatuh pingsan.

"Kim seuli? Itu kim seuli" beberapa murid yang berada di sekitar situ memekik histeris.

Mendengar nama kim seuli di sebut, yoongi refleks bergegas mendekat untuk memastikan, dan benar saja kalau gadis itulah yang terkena sasaran.

"Shit!" Yoongi mengumpat, mengapa harus seuli yang mengalami. Karna tidak tega lantas yoongi menggendong gadis itu untuk di bawa ke ruang unit kesehatan. Murid murid yang melihat kejadian langka itu sontak saling berspekulasi berbagai macam. Yoongi yang biasanya selalu cuek dengan keadaan sekitar mendadak jadi super hero si anak baru patut di pertanyakan.

"Si paling belum move on" Cibir seokjin dari tempatnya, semua temannya menatap kepergian yoongi terheran heran, kelakuannya barusan sungguh di luar dugaan.

***


"Itu pasti film yang seru, sayang sekali aku belum bisa menontonnya" Jieun menanggapi hyeri yang sangat antusias menceritakan kalau kemarin malam gadis itu sehabis menonton salah satu film yang paling bagus di bioskop.

"Memangnya yoongi tidak pernah mengajak mu menonton film? Coba ajak saja, masa sih dia tidak mau?"

"Dia tidak suka hal hal semacam itu" kata jieun cemberut. yoongi mana mau di ajak ke bioskop, apa lagi di suruh menonton film romansa yang terbilang menye menye, itu bukanlah sesuatu kesukaannya.

"Cih! Kau ini kenapa betah sekali dengan yoongi? Mengajak pacarnya menonton saja dia tidak pernah, aku tidak habis fikir" Hyeri berucap sebal, bisa bisanya laki laki kulkas itu memperlakukan temannya tidak ada kata romantisnya sama sekali. "Lebih baik kau putusi saja dia, lalu pindah ke taehyung"

"Kau ini kenapa suka sekali menjodohkanku dengan taehyung? Aku dan dia hanya berteman" Jieun merengut lucu, tidak suka akan pendapat hyeri yang kadang suka kesana kemari.

"Taehyung itu anak baik baik, ramah juga, tidak seperti si kulkas. Di jamin kau akan bahagia jika--...." Hyeri menghentikan perkataannya bersamaan dengan kedua bola matanya yang melebar sempurna ketika melihat kedua manusia yang sekarang tengah menjadi tontonan anak satu sekolah "Bukankah itu yoongi?"

Jieun mengikuti arah pandang hyeri, dan saat itu juga hatinya begitu terasa nyeri. Baru kali ini ia melihat yoongi menggendong seorang gadis secara terang terangan di sekolah. Yang tambah membuat dadanya sesak adalah kalau gadis yang yoongi bawa adalah kim seuli.

Untitled Love [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang