46 - 상태 ( Condition )

606 52 27
                                    


Yoongi mendelik kesal ke arah wanita berbaju kekurangan bahan di area sirkuit yang sedari tadi mencoba terus menerus mencari perhatiannya dengan menyentuh lengan dan sisi wajahnya sembarangan.

"Yoon, sulit sekali ya mencuri perhatianmu" Kata wanita bernama yerim itu manja. Yerim memang salah satu dari banyaknya wanita di sini yang sangat menyukai yoongi, dari dulu dirinya berusaha mendapatkan perhatian laki laki tersebut namun sampai sekarang tidak pernah berhasil.

Yoongi melipat sebelah kakinya di atas kaki kiri, lalu menghisap lagi rokok di antara apitan jari tangannya sambil mendengus geli mendengar nada suara lebay dari wanita itu.

"Yerim kau tidak akan berhasil, lebih baik kau pergi. Yoongi tidak akan meresponmu meskipun kau bertelanjang tubuh di depannya" Ujar jimin skeptis, kemudian kembali menikmati pemandangan adu balap motor yang tengah berlangsung.

"Yoongi sudah memiliki kekasih, dari pada menjadi pelakor samaku saja sini" Timpal hoseok genit.

Yerim hanya berdecak kesal, dan terpaksa memilih pergi dengan hati mengumpat sepanjang jalan.

"Wanita itu benar benar, aku menawari diriku secara cuma cuma malah di abaikan" Hoseok terkekeh pelan di tempatnya.

Yoongi membuang puntung rokok yang telah memendek, di raihnya ponsel dalam saku celana berniat menghubungi jieun. Padahal setiap hari dirinya bertemu gadis itu, tapi rasa rindu terus saja menyeruak di dadanya. Yoongi cuma ingin memastikan jieun sudah tidur atau belum.

"Ada apa?" Suara lembut itu seketika menghantam pendengaran yoongi saat telpon terhubung.

"Sedang apa? kenapa belum tidur? sudah jam sebelas malam" Kata yoongi memperingati.

"Aku masih mengerjakan tugas sekolah, besok juga ada ulangan harian. Aku harus belajar agar nilaiku tetap bagus dan bisa mempertahankan beasiswa"

"Aku bilang nilai tidak ada gunanya, kau lupa itu sekolah milik siapa? aku beri perhitungan jika ada yang berani mengeluarkanmu dari sana"

"Dasar sombong!"

Yoongi tertawa pelan membayangkan wajah jieun yang merengut sebal.

"Kamu lagi apa?" Jieun bertanya balik.

"Lagi di sirkuit"

"Balapan lagi? jangan ya yoon itu berbahaya"

"Hanya menonton, suntuk di rumah" Yoongi menarik sudut bibirnya ke atas, senang rasanya gadis itu mengkhawatirkannya.

"Jangan pulang terlalu malam, besok sekolah"

"Hm, tidur sana"

"Belum beres tugasku"

"Tidur jieun, atau aku datang kesana"

"Iya iya, lagipula tinggal sedikit lagi. Di kelas aku lanjutkan" Jieun memilih mengalah dari pada pacarnya itu nekat datang ke sini malam malam.

"Jangan di matikan telponnya, aku ingin tahu kau sungguh tidur atau tidak"

"Iya" Jieun mencebik lucu, kemudian beranjak menuju tempat tidur dan merebahkan tubuhnya dengan sambungan telpon yang masih terhubung.

"Yang sedang jatuh cinta sedari tadi senyum senyum terus" Ledek seokjin.

"Baru kali ini aku melihat yoongi seperti orang sinting di mabuk cinta" Sambung jungkook tertawa.

"Ah! jadi ingin punya pacar" Taehyung ikut nimbrung.

"Jiwa jombloku meronta ronta" Kata namjoon di sedih sedihkan.

Untitled Love [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang