"Semua tentangmu adalah rasa. Bagai sebuah goresan pena dalam dunia fantasi tanpa akhir. aku senang mencintai mu, tapi aku belum tentu beruntung. Namun setidaknya hidupku jadi penuh dengan warna, di antara banyaknya hitam, dan putih di sekelilingnya."
•••
"Menurut informasi yang saya dapat, gadis bernama shin jieun itu tinggal bersama ibu, dan juga kakak tirinya tuan" Hyunsik mengeluarkan beberapa foto dari map kecil berwarna coklat, yang ia tangkap melalui lensa kamera saat mengawasi kediaman jieun selama tiga hari.Yoongi mengamati satu persatu foto yang di letakan di atas meja bar, sambil meminum ice americano-nya.
"Ayahnya?" Tanya yoongi, tanpa menatap hyunsik di depannya. Karna di foto hanya ada ibu, dan kakak tirinya saja.
"Ayahnya sudah meninggal tuan"
Spontan yoongi terbatuk, membuat hyunsik khawatir, ia ingin segera mengambil air putih--namun yoongi langsung mencegahnya.
"Tidak usah, aku hanya sedikit kaget" kata yoongi, hyunsik kembali diam di tempatnya semula.
"Dan, menurut info yang saya dapat juga dari pembantunya yang kebetulan saya temui--ibu beserta kakak tirinya sering memperlakukan gadis itu kurang baik, bahkan sampai berani melukai fisik" ujar hyunsik merasa tidak tega untuk bilang tentang masalah yang satu ini.
Yoongi menghembuskan nafasnya kasar. jadi benar, luka lebam yang ada pada jieun pasti itu gara gara perlakuan ibu, dan juga kakak tirinya. Kenapa gadis itu tidak jujur saja? Dan menceritakan semuanya pada dirinya, dari pada harus menanggung sakit sendirian.
"Apakah ibu tirinya memiliki pekerjaan? Atau kakak tirinya? Perusahaan?" Nada bicara yoongi mulai berubah serius.
"Ada tuan, ibu tirinya memiliki perusahaan peninggalan suaminya yang mempunyai kontrak kerja sama di salah satu cabang perusahaan ayah tuan" jelas hyunsik.
Yoongi mengangguk paham, sedangkan di fikirannya tersemat rencana untuk membalas perlakuan kedua manusia jahat itu.
"Kita lihat nanti saja, kalau mereka masih berani melukai jieun--aku akan memutuskan kerja sama perusahaannya, tidak perduli kalau mereka akan menjadi gelandangan di jalanan" yoongi meremat foto foto itu hingga tidak karuan lagi bentuknya. Ia sama sekali benci ada yang melukai miliknya.
"Maaf kalo saya lancang bertanya tuan, tapi ada hubungan apa tuan dengan gadis itu? Sepertinya tuan juga pernah membawanya sekali ke rumah ini?" Tanya hyunsik heran, karna suatu kelangkaan seorang min yoongi mau melakukan hal itu demi melindungi gadis asing, selain mantan kekasihnya dahulu.
"Dia pacarku" jawab yoongi.
"Oh, maaf tuan, saya tidak tahu kalau dia itu kekasih tuan" hyunsik menunduk merasa bersalah telah bertanya hal yang menurutnya pribadi, Tapi dalam hati ia merasa senang karna tuannya mulai memiliki orang yang dia sayang kembali.
"Hm, tidak apa apa--kalau gitu kau boleh pergi" yoongi tersenyum tipis, kemudian hyunsik berlalu dari sana.
Yoongi memandangi ice americano-nya dengan fikiran berkelana, sampai sebuah notifikasi pesan berhasil membuatnya membeku di tempat.
•Hai yoon, bagaimana kabar mu sekarang? Sudah lama sekali kita saling tidak terhubung. Apa kau masih ingat aku? Aku kim seuli :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Love [ Completed ]
Fanfiction[ Harap Follow terlebih dahulu sebelum membaca ] Min Yoongi, si brandalan SMA yongsan yang hobi sekali tidur di perpustakaan sekolah. baginya, tidak ada hal yang lebih penting dari pada bermalas malasan. Hanya ada tiga hal yang ia sukai di dunia, ya...