2 - 거리 (Street)

904 97 3
                                    


"Bolos pelajaran lagi?"

Pertanyaan itu terlontar dari seorang laki laki yang baru saja sampai di atas rooftop sekolah, saat melihat orang yang ia cari cari ternyata tengah asik tiduran di sebuah bangku kayu panjang.

Karna Tidak kunjung ada jawaban, membuat laki laki bernama park jimin itu mendengus sebal.

"Nilai pelajaran mu sudah buruk, jangan tambah semakin buruk" kata jimin mengingatkan.

"Aku tidak perduli"

"Cih! Dasar bebal" jimin mencibir. "Kalau saja sekolah ini bukan punya mu, aku pastikan kau sudah di tendang keluar dari dulu"

"Brisik!" Yoongi berucap sedikit kesal--karna suara jimin telah berhasil mengganggu tidur santai nya.

SMA yongsan. salah satu SMA tersohor, dan juga elit di kota seoul ini memang milik keluarga yoongi. itulah sebabnya semua guru seakan tunduk padanya, mau sebanyak apapun ia berbuat kesalahan di sekolah, tidak ada satupun guru yang akan berani menghukumnya, jika mereka tidak ingin berakhir di pecat.

Namun semua itu hanya di ketahui oleh teman dekatnya saja, termasuk jimin. karna yoongi sendiri yang tidak ingin kehidupan aslinya di ketahui banyak orang. Yoongi lebih suka orang lain memandang dirinya apa adanya. Melupakan bahwa ia adalah anak orang kaya, yang terlahir dari keluarga terhormat, yang mempunyai cabang perusahaan dan bisnis melimpah di mana mana.

"Hei yoon, aku crewet begini juga untuk kebaikan mu. Ngomong ngomong, tumben sekali kau tidur di rooftop? Biasanya juga di perpustakaan?" Jimin melipat tangannya di depan dada, sambil memperhatikan sekitar.

"Ingin" jawab yoongi singkat.

"Nanti malam kau ikut ke sirkuit tidak? Sekalian nongkrong bersama anak anak?" Tanya jimin, Yoongi langsung membuka matanya, dan menatap langit biru cerah di atas sana.

"Hm"

"Ayo ke kantin, yang lain sudah menunggu--kau tidak lapar memangnya hanya tiduran saja di sini? Kebetulan sudah jam istirahat" ujar jimin, laki laki itu duduk di pinggir bangku yang masih tersisa tempat untuk di duduki.

Sesaat kemudian, yoongi bangkit dari tidurannya. Lalu berjalan keluar rooftop meninggalkan jimin tanpa sepatah kata pun. Sontak saja jimin langsung membulatkan matanya lebar lebar.

"Yak! Dasar tidak tahu sopan santun! beraninya kau meninggalkan ku!" Maki jimin ketika yoongi sudah hilang dari pandangan, sebelum akhirnya menyusul laki laki tersebut dengan wajah bersungut sungut.

***

"Kenapa hari ini harus ada ulangan mendadak! Membuat kepala ku pusing saja" seru gadis bersurai coklat itu dengan wajah di tekuk, sambil memasukan ramyun ke dalam mulutnya.

Jieun hanya terkekeh melihat temannya menggerutu, dan ikut menyantap ramyun di hadapannya. Untung saja semalam ia sempat membaca buku pelajaran untuk hari ini, jadi dirinya tidak terlalu khawatir karna adanya ulangan mendadak.

"kau kan tahu sendiri hyeri-ah, bu gyuri memang selalu seperti itu, jadi tidak perlu kaget lagi" ujar jieun.

"Tapi tetap saja aku sebal"

"Semoga saja ada keajaiban untuk nilai mu"

Hyeri menganggukan kepalanya mendengar ucapan jieun. Lantas keduanya bungkam, dan sibuk dengan makanan masing masing.

"Jieun-ah, pacar mu akan memasuki kantin"

"Eoh?" Jieun langsung mengarahkan pandangannya ke arah pintu masuk, dan menangkap perawakan min yoongi yang tengah berjalan memasuki area kantin, bersama satu temannya di belakang.

Untitled Love [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang