19 - 운명 ( Destiny )

584 60 7
                                    


Jieun merapihkan seragamnya yang sedikit berantakan setelah keluar dari salah satu bilik toilet, sambil menunggu hyeri yang kebetulan belum selesai dengan panggilan alamnya. Ia menatap dirinya di pantulan cermin westafel lalu beralih mencuci tangan. Sampai pandangannya menangkap seorang siswi yang baru saja memasuki toilet, dan berdiri tepat di sebelahnya untuk bercermin.

Wajahnya yang kelewat cantik membuat jieun sempat mengaguminya dan sedikit minder. Wajah berpoles make up tipis itu begitu sempurna bahkan tanpa celah. Jieun memang baru melihat gadis itu hari ini, tapi dirinya merasa tidak asing dan pernah melihatnya tapi lupa dimana.

"Yak! Kau melamun?"

"Eh?" Jieun tersentak ketika suara hyeri terdengar di telinganya, bersamaan dengan gadis itu yang sudah masuk ke dalam bilik toilet. Hyeri mengikuti pandangan jieun, lalu mengerutkan kedua alisnya bingung.

"Kau lihat apa sih?" Tanya hyeri karna terlanjur penasaran.

"Ah, tidak. ayo kita ke kantin, katanya kau ingin makan ramyeon" Jieun tersenyum, kemudian menarik tangan hyeri agar segera berlalu dari sana.

Sesampainya mereka di kantin, keduanya kompak mengedarkan pandangan mencari meja yang masih kosong, tapi sepertinya semua meja telah terisi. Karna kantin di lantai dua sedang ada perbaikan, jadi semua murid mau tak mau harus berkumpul di kantin lantai utama. Pantas saja lebih ramai dari biasanya.

"Bagaimana kita mau makan kalau begini" Hyeri mendesah sedih, padahal perutnya sudah sangat keroncongan sedari tadi.

"Atau kita mau makan di kelas saja?" Tawar jieun, meskipun ada peraturan tertulis tidak boleh makan di dalam kelas, mungkin kalau kondisinya sedang begini akan di perbolehkan.

"SHIN JIEUN!!"

Jieun refleks menoleh ketika ada seseorang yang memanggil namanya, tidak butuh waktu lama untuk menemukan siapa orangnya. Tepat di meja paling ujung jieun melihat taehyung melambai lambaikan tangan, dan menyuruhnya bergabung di meja yang sebagian masih kosong di dekat teman temannya.

"Kau yakin mau kesana? itu meja yang tidak boleh siapapun menempatinya kecuali yoongi dan komplotannya, mungkin kalau kau sudah di kecualikan karna statusmu adalah kekasih dari yoongi, sedangkan aku? Aku tidak ingin mencari masalah" Hyeri meringis di tempatnya, entah siapa yang memulai tanda larangan tersebut, tapi semua murid di sini sudah paham kalau meja di sudut paling ujung sangat amat keramat.

"Tidak apa apa, cepat sini!" Taehyung kembali bersuara, seakan tahu apa yang di pikirkan gadis itu. Jieun jadi tidak enak untuk sekedar menolak.

"Selagi mereka tidak memakan manusia, kita akan aman" Jieun lebih dulu menggandeng tangan hyeri yang hendak kabur, kemudian berjalan menerobos kerumunan untuk menghampiri taehyung.

"Sini duduk, aku tahu kalian tidak mendapatkan meja kan?" Taehyung menebak sambil tersenyum ramah seperti biasa. Kini atensi keenam laki laki itu mengarah kepada mereka berdua.

"Jieun, lebih baik kita ke kelas saja ya? di sini sangat tidak aman" Hyeri berbisik pelan.

"Tidak aman bagaimana?"

"Tidak aman untuk kesehatan jantung"

Jieun menahan tawa sebisa mungkin ketika mendengar jawaban hyeri, teman sebangkunya itu terkadang memang sangat lucu.

"Tenang, kami tidak berbahaya seperti kelihatannya. Kita masih punya sisi manis, terlebih lagi dengan seorang perempuan" Ujar hoseok mengerlingkan matanya genit mencoba mencairkan suasana, namun itu berhasil membuat seokjin ingin muntah melihatnya.

Sejujurnya jieun merasa canggung yang luar biasa, tapi mau bagaimana lagi? dari pada tidak mendapat tempat duduk? Setidaknya ada taehyung yang bisa membuatnya sedikit lebih berani.

Untitled Love [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang