"Aku sangat merindukanmu yoon, sungguh sangat merindukanmu" Seuli terisak di pelukan yoongi. Seuli tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau ia menyesal telah meninggalkan yoongi hanya demi jisung. "Maafkan aku, aku tahu kesalahanku sangat besar padamu"Yoongi memejamkan matanya sesaat, kedua tangannya tetap terbenam di saku celana tanpa berniat membalas pelukan seuli meski keinginannya sangat besar untuk merengkuh balik gadis itu. Ia berusaha mengumpulkan kembali kewarasannya mengingat hubungannya dengan seuli jauh dari kata baik baik saja. Bagaimana seuli dulu mencampakannya karna laki laki lain, sungguh sesuatu yang sangat ia benci, di tambah ia merasa sangat bodoh sekarang karna tidak tahu sama sekali bahwa seuli mendaftar sekolah di SMA milik keluarganya.
Yoongi menghembuskan nafasnya kasar sebelum mendorong seuli menjauh darinya hingga pelukan gadis itu pada tubuhnya terlepas. "Kau--mengapa di sini?"
Seuli merasa sesak di dadanya ketika melihat yoongi menatap ke arahnya dingin, dan menusuk tidak seperti dulu. "Aku ingin melihatmu, aku juga sudah pindah ke seoul, dan sengaja bersekolah di sini agar kita lebih sering bertemu" seuli memberikan senyuman terbaiknya sambil mengusap air matanya haru, mengabaikan fakta kalau yoongi sama sekali tidak bereaksi atas ucapannya.
"Aku tahu kau mungkin benci padaku yoon, maka dari itu aku meminta maaf yang amat tulus padamu-.."
"Apa karma itu sudah kau dapatkan? Hingga kini kau datang kembali padaku?" Tanya yoongi sarkastik, tidak perduli kalau perkataannya bisa menyakiti hati gadis itu.
"Kamu bicara apa? Yoongi itu sudah lama sekali, dulu aku memang bodoh pernah meninggalkanmu, tapi sekarang aku sadar-- tidak ada yang sepertimu yoon, jadi ku mohon jangan seperti ini. Aku harap kita bisa kembali seperti dulu"
Yoongi berdecih mendengar perkataan seuli, apakah gadis itu lupa kalau dialah yang membuat dirinya menjadi seperti ini?
"Kembali seperti dulu? Apa kau belum puas membuat hidupku selama ini berantakan KIM SEULI!? Lalu mengapa kau kembali lagi ke hadapanku!? Kau senang lihat aku menderita huh?" Urat di pelipis yoongi sampi bermunculan karna tekanan emosi yang ia rasakan. untung saja koridor sedang sepi, kalau tidak sudah di pastikan mereka berdua akan menjadi pusat perhatian, dan memunculkan rumor yang tidak tidak.
"Kau tahu apa yang kau perbuat padaku?" Yoongi mendengus kasar kemudian tersenyum miris. "Kau sangat menyakiti hati dan hidupku! Bagaimana selama ini aku selalu berusaha berjuang melupakanmu hingga rasanya aku ingin membunuh diriku sendiri! Lalu sekarang dengan mudahnya kau menampakan wajahmu lagi di hadapanku?" Nafas yoongi naik turun seiring emosinya yang tidak setabil. "Aku ingin sekali membencimu, tapi sialnya aku tidak bisa!"
"Maafkan aku" Air mata seuli lagi lagi menetes, ia mencoba meraih tangan yoongi untuk di genggam namun segera di tepis kasar oleh laki laki itu. "Yoongi aku sungguh sungguh minta maaf"
"Berhentilah menangis Seuli-ah, dan jangan pernah berharap apapun lagi dariku, karna aku bukan lagi yoongi-mu seperti apa yang kau punya dulu" Ujar yoongi, kemudian meninggalkan seuli di belakang yang terus memanggil namanya berulang kali.
***
"Yoongi, Apa kau ada masalah?" Tanya jieun memberanikan diri ketika mereka berdua sudah sampai di rumah, semenjak kedatangan yoongi di kantin dan sampai detik ini wajah laki laki itu benar benar kusut sekaligus tidak bersahabat. Tadi selama di kantin saja yoongi hanya bungkam tanpa mau mengeluarkan suara. Aura yoongi jadi menyeramkan kalau sudah begini.
"Aku hanya lelah" Yoongi menjawab seadanya. Hari ini moodnya begitu berantakan semenjak dirinya bertemu dengan seuli.
Jieun mencoba mengerti, karna tidak semua hal yang yoongi rasakan patut di utarakan padanya. Karna Jieun sadar diri, bahwasanya yoongi masih memiliki dinding pembatas untuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Love [ Completed ]
Fanfiction[ Harap Follow terlebih dahulu sebelum membaca ] Min Yoongi, si brandalan SMA yongsan yang hobi sekali tidur di perpustakaan sekolah. baginya, tidak ada hal yang lebih penting dari pada bermalas malasan. Hanya ada tiga hal yang ia sukai di dunia, ya...