36 - 분리된 ( Separated )

484 56 38
                                    



"Kamu ada hubungan apa dengan bos kita?" Tanya hana penasaran, sambil memperhatikan jieun yang tengah bersiap siap untuk pulang.

"Eoh? tidak ada" Jawab jieun sekenanya.

"Masa tidak ada? kau kan karyawan baru, tapi sudah bisa sedekat itu dengan bos. Pasti ada sesuatu kan?" Hana mencolek pinggang jieun untuk menggoda gadis itu.

"Tidak ada sungguh, hanya sebatas karyawan dan bos saja" Ujar jieun, lalu beralih memakai tas punggungnya.

"Jika kau ada hubungan juga tidak masalah, kalian cocok" Kata hana antusias, berbeda dengan jieun yang hampir tersedak air liurnya sendiri karna ucapan hana barusan.

"Hana, jangan bica-.." Perkataan jieun terhenti kala punggungnya sengaja di tabrak oleh somi yang hendak keluar lebih dulu.

"Cih! pasti dia cemburu karna kedekatanmu bersama bos, jangan hiraukan dia jieun, itu adalah hakmu" Hana berdecih sebal diiringi kedua matanya yang menatap punggung somi yang mulai menjauh.

"Tidak usah khawatir hana, lagi pula aku sudah mempunyai pacar"

Hana membulatkan matanya terkejut, bisa bisanya ia tidak tahu kalau jieun sudah punya kekasih.

"Kenapa tidak bilang! aku jadi tidak akan menjodoh jodohkanmu dengan bos. Siapa pacarmu memangnya?" Hana mengerucutkan bibirnya lucu, dan kembali bertanya.

"Nanti saja aku ceritakan, aku mau pulang" Jieun melambaikan tangan ketika sudah menjauh dari hana yang masih sibuk membenarkan riasannya.

•••


Jieun menghembuskan nafas beratnya ketika sudah duduk di halte seorang diri guna menunggu bus yang lewat. Hari ini kafe sangat ramai, sampai sampai tubuhnya terasa amat lelah.

Gadis itu sesekali menatap beberapa kendaraan yang masih berlalu lalang meski waktu sudah larut, lalu kedua matanya tak sengaja menangkap perawakan seorang wanita paruh baya dengan perut buncit yang baru saja keluar dari sebuah minimarket menuju mobilnya.

Jieun lantas menyipitkan matanya saat mendapati laki laki bertato abstrak yang muncul dari gang kecil samping minimarket tengah berjalan mendekat ke arah wanita paruh baya itu sambil memperhatikan sekitar. Kebetulan keadaan memang sepi.

Jieun hendak bangun untuk memberitahukan wanita itu kalau ada orang yang ingin berniat jahat padanya, namun dirinya telat karna suara teriakan lebih dulu melengking meminta tolong saat laki laki bertato tersebut ingin merampas tas miliknya.

Tanpa pikir panjang jieun berlari cepat menyebrangi jalan, buru buru menghampiri wanita tersebut yang masih sibuk melakukan adegan saling menarik tas dengan si pencopet.

Jieun refleks memukul kasar laki laki bertato itu menggunakan tasnya, tapi apa yang ia perbuat malah membuat pencopet itu berbalik, dan beralih menatapnya berang.

"Gadis kurang ajar!" Amuknya, lantas menampar jieun tanpa bisa di cegah hingga membuatnya tersungkur karna di tampar begitu keras.

"Kau copet! akan aku laporkan kau ke polisi!" Jieun kembali bangkit, mengusap sedikit darah yang timbul dari sudut bibir, lalu menyembunyikan wanita paruh baya itu di belakang tubuhnya.

Jieun tidak mengerti keberaniannya saat ini entah datang dari mana, tapi melihat wanita hamil ingin di jahati hatinya jadi ikut tergerak untuk menolong.

Untitled Love [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang