7 - 싸움 (Fight)

691 73 1
                                    

Gemericik lonceng pintu terdengar ketika seseorang baru saja memasuki area cafe, membuat atensi jaehyun yang tengah menunduk memainkan ponsel langsung mendongak untuk melihat siapa yang datang. Senyumannya merekah saat mengetahui kalau yang datang adalah orang yang sangat ia tunggu sedari tadi.

"Hai, sudah lama menunggu?" Tanya seuli setelah duduk di hadapan jaehyun, dengan gerakan anggunnya yang tidak pernah lepas dari penglihatan laki laki itu.

"Tidak masalah menunggu lama, kalau itu untuk mu" ujar jaehyun sambil menatap seuli kagum, ke kagumannya masih sama seperti dulu.

Seuli terkekeh kecil, lalu menyelipkan helaian rambutnya pada telinga. "Kau benar benar tidak berubah, aku kira sudah menyerah"

"Dalam kamusku tidak ada kata menyerah soal mengejar cinta" kata jaehyun lembut.

"Aku sering mendengar perkataan itu dari banyaknya laki laki, tapi tidak ada satupun yang menjamin" seuli menyeringai, namun jaehyun malah menyukainya.

"Aku berbeda"

"Ya ya, seterah kau saja. Bahkan minuman favoriteku pun kau masih ingat" seuli menyeruput secangkir hot caramel macchiato di depannya yang memang sudah di pesan oleh jaehyun.

"Aku tidak akan pernah lupa, selagi kau masih ada di dunia" Lagi lagi perkataan jaehyun membuat seuli merasa geli sendiri.

"Bagaimana kabar mu? Kau sedikit ada perubahan, termasuk gaya rambut--namun masih saja urakan" seuli menopang dagunya dengan sebelah tangan, memperhatikan jaehyun sangat teliti. Jaehyun itu tampan, nyaris sempurna malahan. Tapi seuli sama sekali tidak tertarik.

"Kabar ku selalu baik, hanya saja masih nakal" jaehyun tertawa pelan. "Kabarmu bagaimana? dari dulu aku sangat menunggumu kembali ke sini"

"Aku juga baik, sebenarnya kontrak modelling ku ingin di perpanjang, namun aku memutuskan untuk tidak mengambilnya, aku lebih rindu korea" ujar seuli, itu juga menjadi alasan agar ia bisa menjauh dari jisung, dan sampai sekarang jaehyun tidak pernah tahu bahwa ia pernah berpacaran dengan laki laki lain selain min yoongi.

"Aku tidak menyangka kalau kau akan seserius ini dengan hobi mu" jaehyun meneguk secangkir kopi espresso nya, begitupun seuli yang juga menyeruput kembali kopi favoritenya sejak dulu.

Beberapa menit obrolan ringan tercipta, sampai akhirnya seuli mengajukan pertanyaan yang sama sekali tidak ingin di dengar oleh jaehyun.

"Oh ya, Aku penasaran tentang yang kau bilang bahwa yoongi sudah mempunyai pacar, apa kau berbohong? Agar aku bisa memihak mu?" Ujar seuli, dan itu berhasil merubah ekspresi jaehyun menjadi datar dalam sekejap.

"Kau selalu saja membahas dia" jaehyun mendengus, lalu melipat tangannya di depan dada.

"Aku hanya penasaran"

"Dia memang sudah mempunyai pacar, bahkan yoongi sempat membawanya ke sirkuit" jaehyun terpaksa menjelaskan, meskipun dalam hati menggerutu.

Seuli langsung mengeratkan rahangnya ketika mendengar itu, sepertinya hubungan yoongi kali ini memang serius. Yoongi tidak akan pernah membawa gadis lain sembarangan hanya untuk melihatnya balapan, kecuali kalau gadis itu memang punya arti baginya--seperti dirinya dahulu.

"Apakah gadisnya lebih cantik dariku?" Tanya seuli, hatinya mulai terasa gelisah. Takut takut kalau yoongi memang sudah benar benar melupakannya.

"Cantik, tapi Bagiku kecantikan mu tidak ada lawannya" kata jaehyun, seuli sontak saja tersenyum--meskipun senyum yang di paksakan. Moodnya tiba tiba saja memburuk.

"Seuli-ah, bisakah kau membuka hati mu sedikit saja untukku? Jangan sebut sebut namanya jika kita sedang berdua, aku sama sekali tidak menyukai itu" protes jaehyun tidak terima.

Untitled Love [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang