30 - 나비 ( Butterfly )

524 70 45
                                    


Jieun menatap sandal jepit berbulu putih di bawah yang tengah ia kenakan, kedua jemari tangannya saling meremat di pangkuan untuk menyalurkan rasa gugup sekaligus takut yang ia rasakan. Apa yang ia takutkan selama ini terjadi juga, dalam hati gadis itu berharap agar yoongi segera pulang dan menyelamatkannya dari situasi ini.

"Siapa orang tuamu? dari kalangan mana?"

Jieun menelan salivanya susah payah ketika ayah yoongi melontarkan pertanyaan seperti itu. Apa yang akan ia katakan? dari kalangan mana? sekolah saja ia hanya mengandalkan beasiswa.

"O-Orang tuaku sudah meninggal, tapi ayahku sempat menikah lagi sebelum kepergiannya. Jadi aku punya ibu dan kakak tiri" Ujar jieun sambil menggigit bibirnya gemetar.

"Lalu kenapa kamu bisa tinggal bersama anak saya?" Min yoonsu kembali mencecar jieun dengan berbagai pertanyaan, gadis itu sempat kebingungan harus menjelaskannya bagaimana.

"S-Soal itu, aku tidak tahu kenapa saat aku terbangun sudah ada di sini"

Terdengar helaan nafas berat dari ayah yoongi tersebut, "Apa anak saya telah berbuat sesuatu yang buruk terhadapmu? Menghamilimu misalnya? karna anak saya sama sekali tidak pernah mengizinkan wanita asing manapun tinggal bersamanya kecuali ada alasan"

Jieun hampir tersedak air liurnya sendiri, bagaimana bisa laki laki paruh baya itu berfikiran begitu?

"A-Aku baik baik saja, yoongi sangat memperlakukanku dengan baik" Jieun berusaha meluruskan.

"Siapa namamu? Masih bersekolah?"

"Namaku shin jieun, aku masih seorang pelajar di SMA yongsan" Tubuh jieun rasanya hampir mati rasa karna ketakutan yang mendera, apa lagi ia tahu kalau keluarga yoongi yang menjadi pemilik sah sekolah terbesar dan ternama di kota seoul tersebut.

Min yoonsu mengangguk anggukan kepalanya mengerti, kedua matanya sibuk meneliti penampilan gadis remaja di depannya. Kalau dari visual jieun memang cantik, tapi kalau menyangkut tentang latar belakang gadis itu baginya belum terlalu jelas.

"Saya harap kamu tahu batasan" Ujar min yoonsu setelah beberapa detik senyap. Hati jieun terasa di remat kuat, gadis itu sangat paham apa yang di maksud oleh ayah yoongi barusan.

"Saya ingin yang terbaik untuk anak saya" Sambung min yoonsu.

BRAK!

Tiba tiba saja terdengar suara pintu yang di buka secara kasar, atensi kedua manusia itu langsung teralihkan ke arah laki laki yang baru saja datang dengan raut wajah tidak senang.

"Siapa yang menyuruh anda datang ke rumahku malam malam?!" Yoongi bertanya menyentak, seakan yang di ajak bicara adalah orang lain bukan ayahnya, lalu laki laki itu menarik jieun agar berdiri di belakangnya.

Di satu sisi jieun merasa lega luar biasa karna yoongi telah hadir di sini, tapi di sisi lain ada masalah yang lebih serius sekarang.

"Bisakah kamu lebih sopan jika bicara dengan ayah?" Min yoonsu menatap tajam putranya yang selalu saja bersikap semaunya tanpa adanya sopan santun.

Yoongi berdecih, melihat wajah ayahnya saja bisa membuat darahnya naik, bagaimana bisa ia harus berlagak sopan dan santun? laki laki itu melirik jieun saat gadis itu semakin mengeratkan genggaman tangan padanya.

"Jelaskan alasanmu mengapa gadis itu bisa tinggal di sini?" Min yoonsu menuntut jawaban.

Yoongi memang sengaja tidak memberitahukan hal ini pada ayahnya, ia juga berpesan pada hyunsik agar diam dan tutup mulut. Lagi pula ini hidupnya, ayahnya tidak harus ikut campur.

"Apa perdulimu? urusanku bukan berarti urusanmu" Jawab yoongi sengit.

"Gadis itu masih mempunyai keluarga, bagaimana bisa kamu menculiknya dan membiarkannya tinggal di sini?" Min yoonsu sama sekali tidak mengerti bagaimana jalan pikiran anaknya. "Ayah tidak mau kalau sampai ada rumor yang tidak baik nantinya"

Untitled Love [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang