41 - 운명 ( fate )

502 60 38
                                    


• Nanti malam datang kerumah ibu ya jieun, ibu mengundang kamu untuk makan malam bersama. Ibu tunggu.

Jieun menatap sederet pesan beserta alamat rumah yang di kirim oleh seorin, ibu hamil yang pernah ia tolong waktu itu. Seorin memang sempat meminta nomornya saat itu.

Dirinya bimbang harus datang atau tidak, tapi kalau menolak juga tidak enak. Sebab seorin sangat menanti kehadirannya.

"Pesan dari siapa?"

Jieun merasakan usapan lembut di rambutnya, lalu ia menoleh ke arah yoongi yang kini tengah menatapnya dan menunggu jawaban. Sedangkan satu tangannya lagi sibuk memutar stir mobil.

Hari ini adalah hari libur, yoongi sengaja mengajaknya keluar entah mau kemana. Bayangkan saja, laki laki itu datang tepat jam delapan pagi saat ia baru saja bangun tidur. Membuat dirinya sukses ketar ketir.

"Kamu inget sudut bibir aku pernah luka?"

"Inget, itu kenapa?" Yoongi sesekali mengalihkan pandangannya ke depan guna melihat jalan.

"Aku di tampar copet yang mau jahatin ibu hamil"

"Selain di tampar kamu di apakan? copet sialan!" Yoongi mendesis kesal sambil meremat stir mobil, rasanya ia ingin mencari si pencopet itu dan memberinya pelajaran karna sudah berani menampar jieun.

"Aku cuma di tampar, tapi setidaknya aku bisa menolong ibu itu" Kata jieun tersenyum simpul, ia merasa lucu karna melihat yoongi marah di tempatnya.

"Lain kali kalau itu beresiko bahaya jangan coba coba kamu lakukan, mengerti?" Yoongi menasehati, kemudian meraih tangan jieun untuk ia genggam. Jieun lantas mengangguk.

"Aku di undang makan malam oleh ibu hamil itu, menurutmu aku datang atau tidak?"

"Kenapa tidak? datang saja, aku temani"

"Makasih yoon"

"Sama sama sayang"

Jieun menggigit bibirnya menahan jeritan, perubahan sikap yoongi sungguh berhasil membuat kondisi jantungnya tidak aman. Perutnya seperti banyak sekali kupu kupu berterbangan yang menggelitik geli.

Yoongi menghentikan mobilnya tepat di sebuah mall besar, jieun mengerutkan dahinya bingung. Untuk apa laki laki itu mengajaknya ke mall?

Tapi jieun tetap mengikuti yoongi meski tidak tahu kemana pacarnya itu akan membawanya.

"Ice skating?" Jieun terperangah memperhatikan orang orang yang sibuk berseluncur di atas lantai es, detik berikutnya netranya berpindah pada yoongi.

"Kamu serius mau main ini? kalau iya, kamu main sendiri, soalnya aku tidak bisa main" Sambung jieun.

"Kamu tetap main, aku yang ajari kamu nanti. Ini seru loh, sudah lama sekali aku tidak main ice skating"

Yoongi menuntun jieun menuju bangku panjang dekat lantai es, ia menyuruh jieun duduk, lalu memasangkan sepatu bot yang memiliki semacam besi mirip pisau stainless di bawahnya.

"Aku takut, nanti jatuh bagaimana? aku tidak usah saja ya yoon?" Jieun merengek lucu yang malah membuat yoongi gemas bukan main.

"Aku yang akan menangkapmu" Yoongi mencubit hidung jieun pelan, gadis itu hanya mengerucutkan bibirnya pasrah.

Setelah keduanya sudah memakai sepatu, yoongi mengajak jieun berjalan. Tubuh jieun terlihat patah patah mengikuti yoongi di hadapannya dengan kedua tangan yang di pegang erat erat oleh laki laki itu.

"Akh!" Jieun hampir terjatuh kalau saja yoongi tidak cepat menggapai dirinya. Jieun merengut sebal saat yoongi malah tergelak.

"Lihat kan? aku menangkapmu, jadi tidak usah takut begitu"

Untitled Love [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang