11 - 비난 (accusations)

612 75 5
                                    


"Dunia terkadang tidaklah adil, di antara banyaknya rasa yang ada, mengapa harus rasa sakit yang kau rasakan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dunia terkadang tidaklah adil, di antara banyaknya rasa yang ada, mengapa harus rasa sakit yang kau rasakan?"



●●●




BRAK!!

Hera membuka pintu kamar dengan kasar, membuat jieun yang tengah mengerjakan PR nya di meja belajar langsung terlonjak kaget.

"Kau pasti pencurinya kan?!!" Bentak hera yang tiba tiba menuduh. Jieun menautkan alisnya bingung, ia sama sekali tidak mengerti apa yang ibu tirinya katakan.

"M-Maksud ibu apa? Aku tidak paham?" tanya jieun dengan suara bergetar. Degup jantungnya mulai tidak beraturan, melihat hera marah adalah hal yang paling ia takuti.

"Jangan berlagak tidak tahu! dompet berisi uang jutaan milikku di laci kamar raib! Pasti kau kan pelakunya?!!"

Jieun cepat cepat menggeleng, jangankan mengambil uang--masuk ke kamar ibu tirinya saja ia tidak berani.

"B-Bukan aku bu, aku tidak tahu soal uang ibu" Jieun terus menyangkal, dirinya memang tidak melakukan hal tersebut.

"Coba geledah saja bu kamarnya, pencuri mana ada yang mau mengaku" Sahut ina, yang kini sedang asik bersandar pada kusen pintu, sambil melipat tangannya di depan dada.

"Awas saja kalau sampai ketemu!!" Kata hera mengancam, lalu wanita paruh baya itu mulai mencari ke seluruh kamar jieun, bahkan sampai tidak ada yang terlewatkan sedikit pun.

Amarah hera kembali memuncak saat menemukan dompet miliknya berada di lemari pakaian jieun, namun uangnya sudah hilang entah kemana. Dompet itu telah kosong.

"Ini apa anak sialan?!! Jadi benar kau pencurinya!!" Hera mengacungkan dompet itu tinggi tinggi di hadapan jieun, sampai urat urat di pelipisnya bermunculan.

"B-Bukan aku bu, aku tidak tahu kenapa dompet ibu ada di lemariku" jieun berusaha membela diri, meskipun ia tahu hera tidak akan pernah mempercayainya.

"Kembalikan uangku!!" Hera berjalan mendekat ke arah jieun, yang membuat gadis itu refleks mundur ke belakang untuk menghindar.

"S-Sungguh bukan aku pelakunya bu" Jieun mulai menangis.

"Kalau bukan kau siapa lagi hah?!! Kau mau menuduh ina?!! Anakku tidak mungkin punya bakat mencuri sepertimu!!" Hera membentak sangat keras, dan menjambak rambut jieun dengan kuat.

"S-Sakit, sakit bu" Jieun terus meringis, kulit kepalanya sangat sakit luar biasa.

"Jangan harap setelah ini kau bisa keluar rumah!! Sebelum kau bisa mengembalikan uang ratusan jutaku!!"

Untitled Love [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang