Yoongi menatap ring basket dengat nafas terengah, ia kembali melempar bola yang sebelumnya di pantulkan beberapa kali ke lantai lapangan. Mengabaikan deringan bell tanda pelajaran berganti berulang kali. Bolos pelajaran memang sudah menjadi hobinya belakangan ini. Baginya sekolah amatlah sangat membosankan, tapi anehnya tidak sedikit murid di sini yang merasa girang jika datang ke sekolah, dan menanti materi yang akan di ajarkan. Yoongi tidak habis fikir.Sampai dentingan ponsel di dalam saku celana mengalihkan perhatiannya. Satu notifikasi postingan dari sebuah SNS berhasil membuat darahnya bergejolak. Di saat dirinya tengah berjuang melupakan segalanya tapi lain halnya dengan gadis itu yang malah terlihat baik baik saja.
Foto seuli bersama jisung yang tengah berciuman terpampang jelas di layar ponselnya sekarang, Yoongi sangat benci dirinya sendiri kenapa tidak bisa menghilangkan perasaannya pada seuli meskipun hubungannya bersama gadis itu sudah lama berakhir. Walaupun nomor gadis itu telah di blokir olehnya, namun tidak berlaku untuk SNS. Yoongi tidak semunafik itu karna dirinya masih ingin tahu kabar kim seuli sampai sekarang, Tapi sepertinya tindakannya salah besar. Tanpa pikir panjang yoongi membanting ponsel mahalnya dengan keras hingga hancur berkeping keping.
Jika seuli saja bisa melupakannya mengapa dirinya tidak? Yoongi kembali memantul mantulkan bola basket dan memasukannya ke dalam ring penuh emosi, mencoba meluapkan segalanya pada permainan yang ia gemari. hingga akhirnya bola oranye itu berakhir menggelinding dan terhenti di sepasang sepatu milik seseorang.
***
"Jieun sepertinya aku tidak bisa mengantarmu sampai ruang sarana, aku sungguh tidak tahan ingin ke toilet" hyeri bergerak gelisah di tempatnya berdiri dengan raut wajah meringis.
"Tidak apa apa hyeri-ah, biar aku saja" jieun mengambil alih bola voli dari tangan hyeri, sambil menjinjing beberapa peralatan olahraga lainnya seperti skipping dan dua buah raket. "Kebetulan Hari ini adalah jadwal piketku"
"Baiklah kalau gitu, aku pergi dulu" hyeri segera berlari kecil meninggalkan jieun yang kini tertawa pelan melihat tingkahnya.
Jieun mendorong pintu masuk menuju lapangan indoor, kedua matanya langsung di suguhkan oleh jajaran bangku tribun yang saling berundak dan juga samar samar mendengar suara pantulan bola basket yang di mainkan seseorang dari tengah lapangan.
Tanpa harus melihat dari dekat saja jieun sudah tahu siapa orang itu. Lagi pula siapa yang tidak mengenal dia? Laki laki tampan yang jadi incaran semua siswi karna sifat cueknya yang selalu buat penasaran.
Jujur saja jieun juga sangat menyukainya, lebih tepatnya mengagumi, karna jieun lebih sadar diri bahwa mustahil baginya untuk mendapatkan berlian.
Tapi kenapa dia tidak masuk kelas? Bukankah ini masih jam pelajaran? Dalam Benaknya jieun terus bertanya tanya.
Tidak ingin berlarut dalam kekaguman, Jieun segera menaruh barang barang yang di bawanya ketika sampai di ruang sarana, lalu meletakannya sesuai tempat agar tidak berantakan. Setelahnya jieun harus bergegas kembali ke kelas karna ingat ada tugas bahasa yang belum sempat di selesaikan.
Namun di pertengahan jalan langkahnya di buat terhenti, entah takdir apa yang membawa bola oranye itu menggelinding tepat ke arahnya. jieun sangat tahu milik siapa bola ini, debaran jantungnya kini mulai bereaksi berlebihan.
Ia kemudian mengambil bola basket itu dan berniat mengembalikan kepada sang pemilik, tapi suara dingin laki laki itu lebih dulu bergema.
"Kau--jadilah pacarku"
"Hah?" Jieun refleks menjatuhkan kembali bola basket yang di pegangnya sambil mencerna kalimat yang baru saja di lontarkan yoongi barusan. Apa benar ia tidak salah dengar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Love [ Completed ]
Fanfiction[ Harap Follow terlebih dahulu sebelum membaca ] Min Yoongi, si brandalan SMA yongsan yang hobi sekali tidur di perpustakaan sekolah. baginya, tidak ada hal yang lebih penting dari pada bermalas malasan. Hanya ada tiga hal yang ia sukai di dunia, ya...