33 - 요리하다? ( Cook? )

616 69 50
                                    


Jieun meletakan dua cup cake rasa strawberry dan coklat beserta dua gelas milkshake vanilla di atas meja pelanggan. Senyumnya terus mengembang memperhatikan banyaknya pengujung yang selalu berdatangan.

"Senyum terus dari tadi, awas pegal" Hana mencolek pipi jieun meledek lucu, gadis itu juga salah satu pelayan di caffe santaria ini. Dia juga bekerja setelah pulang sekolah persis seperti dirinya.

"Hana! buat aku kaget saja" Jieun mengerucutkan bibirnya cemberut, tapi kemudian tersenyum lagi. Jieun sangat bersyukur hari pertamanya kerja sudah mendapat teman akrab.

"Kerjamu sudah bagus, seperti bukan anak training lagi" Hana memuji membuat kedua pipi jieun merona.

"Bisa saja kau ini, aku juga belajar darimu"

"Aku memberitahumu sedikit, tapi kau memang dasarnya pandai" Hana tersenyum.

"Aku senang caffenya ramai" Ujar jieun.

"Aku juga, oh ya! ngomong ngomong hari ini bos kita akan datang sepertinya, aku sempat menguping percakapan kepala karyawan tadi yang sempat berbincang lewat telfon" Kata hana excited, "Bos kita ini masih muda dan sangat tampan! dia juga baik pada semua karyawan"

"Benarkah? aku jadi berdebar. Aku harus bekerja dengan benar kalau gitu, pasti bos akan menilaiku karna aku karyawan baru" Jieun sedikit merapihkan seragam kerjanya yang terlihat kusut di beberapa sisi.

"Tidak usah tegang begitu, di bawa santai saja"

Jieun mengangguk mantap dan mulai kembali pada pekerjaannya, begitupun hana. Sepulang sekolah tadi, jieun terpaksa membohongi yoongi lagi. Ia bilang mulai hari ini dan seterusnya setiap pulang sekolah dirinya akan mengikuti les tambahan. Untungnya yoongi tidak terlalu bertanya lebih lanjut. Hati jieun sejujurnya tidak enak tapi mau bagaimana lagi? ini semua ia lakukan untuk bertahan hidup.

"Jieun! sini cepat!" Hana berteriak kecil dari meja kasir setelah setengah jam berlalu. Jieun menoleh ketika sudah membereskan meja yang di tinggalkan pembeli dan buru buru menghampiri hana.

"Ada apa?" Tanya jieun penasaran.

"Bos kita sebentar lagi sampai" Hana berkata sumringah, sepertinya gadis itu amat menyukai bosnya.

"Lalu aku harus apa?" Jieun malah grogi di tempatnya.

"Standby dekat kasir saja, nanti semua karyawan akan memberikan salam hormat padanya. Kebetulan caffe sudah mulai sepi" Jelas hana.

"Baiklah" Jieun tersenyum, lalu melirik salah satu karyawan yang sepertinya kurang bersahabat dengannya, karna sedari tadi karyawan yang bernama somi itu terus melempar tatapan sinis ke arahnya.

"Biarkan saja dia, aku juga tidak terlalu suka dengannya" Kata hana seakan tahu apa yang jieun pikirkan, jieun hanya tersenyum tipis menanggapi.

"Itu dia bos sudah datang!" Hana lagi lagi memberitahu, sontak saja seluruh karyawan saling mendekat satu sama lain. Jieun mengerutkan dahinya ketika melihat mobil yang baru saja terparkir mulus di depan caffe seakan tidak asing, ia seperti pernah melihatnya tapi lupa dimana.

"Bos tampan sekali jieun!" Hana mencengkram lengan tangan jieun girang, namun berbeda dengan reaksi jieun yang seolah terkena setruman listrik bertegangan tinggi saat melihat bos yang di maksud hana keluar dari dalam mobil.

Tubuh jieun langsung lemas seketika, wajahnya berubah pucat bersamaan jantungnya yang berdetak tidak karuan. Definisi berusaha keluar dari kandang harimau, namun bukannya keluar--dirinya malah semakin terjebak di dalamnya.

"A-Aku ingin ke toilet" Kata jieun lirih dan hendak kabur, tapi segera di tahan kepala karyawan karna tindakannya kurang sopan.

"Tidak boleh pergi dulu, tetap di sini sampai kita semua memberi hormat" Bisik kepala karyawan pelan tepat di telinga jieun.

Untitled Love [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang