Kenapa harus tinggal di rumahmu?" Jieun bertanya sambil terus mengikuti langkah yoongi menuju ke sebuah piano. Ia sama sekali tidak memperdulikan kedua kakinya yang masih terasa lemas jika di bawa berjalan.
Saat dokter pribadi yang memeriksa keadaannya pergi, jieun langsung di buat terkejut oleh perkataan yoongi setelahnya, kalau dirinya akan tinggal satu rumah dengan laki laki itu. Bahkan semua barang barangnya pun sudah ada di sini.
"Bisakah kau berhenti bertanya? Tubuhmu belum terlalu sehat, kau seharusnya di kamar saja, mengapa malah mengikutiku begini?" Yoongi berujar tanpa menatap sedikit pun ke arah jieun, dan berakhir duduk di hadapan piano kesayangannya.
"Aku ingin pulang saja yoon, lagi pula ini bukan tempatku--aku bisa tinggal bersama bi areum kalau aku mau, setidaknya bi areum jauh lebih baik dari ibu dan kak ina" kata jieun lirih, sambil mengingat ingat tempat tinggal bi areum yang tidak terlalu jauh dari perkotaan, meskipun agak pelosok--tapi terlihat nyaman.
Yoongi terpaksa memutar tubuhnya ke samping untuk menatap jieun, gadis itu sungguh sangat keras kepala.
"Yasudah sana pergi! Tapi semua barang barangmu aku tahan di sini, terserah kau mau kemana--Jadi gelandangan jalanan pun aku tidak perduli" ujar yoongi pedas, jieun jadi gelagapan sendiri. Bisa bisanya laki laki itu sangat kejam padanya.
"Jahat sekali" cicit jieun pelan, namun yoongi masih bisa mendengarnya.
"Aku memang jahat, dan aku bisa lebih jahat lagi kepada orang yang tidak mau menurut" tandas yoongi, Sampai akhirnya terdengar alunan nada dari piano yang berhasil membuat jieun bungkam di tempatnya.
Selama ini jieun tidak pernah tahu kalau yoongi bisa memainkan alat musik piano. Dia bahkan sudah seperti pianis handal yang sering sekali tampil di atas panggung dengan ribuan orang sebagai penonton. Ia sama sekali tidak berkutik, saat melihat jari jari putih pucat milik yoongi menari nari indah di atas tuts yang saling berjajar rapih. Sungguh menakjubkan baginya.
"Sejak kapan kau bisa bermain piano?" Tanya jieun ketika yoongi telah menyelesaikan permainan nadanya.
"Sejak kecil, ibuku yang mengajari"
"Ibumu pasti orang pintar ya? Lalu dimana dia sekarang? Selama aku di sini, aku sama sekali tidak melihatnya?"
Yoongi hanya terdiam di tempatnya, pertanyaan jieun barusan hanya menguap seperti asap. Jieun yang menyadari keterdiaman yoongi jadi merasa bersalah karna sudah menanyakan hal hal yang privasi.
"M-Maaf, aku--.."
"Dia sudah meninggal"
Jieun meremat ujung pakaiannya sambil merutuki dirinya sendiri, karna merasa bodoh atas pertanyaan yang seharusnya tidak ia ajukan di saat seperti ini.
"Yoon-.."
"Mau ku mainkan sebuah lagu?"
"Huh?" Jieun menatap yoongi bingung.
"Duduk di sampingku" kata yoongi lagi. meskipun agak kaku, akhirnya jieun memberanikan diri untuk duduk di sebelahnya. Mereka berdua kini saling terdiam, dengan jantung jieun yang terus saja berdegup di sarangnya.
Kemudian nada nada lain kembali di mainkan oleh yoongi, menggema dan mengudara di seluruh ruangan. menghancurkan setiap keheningan yang tercipta di menit menit yang lalu.
Song Request. Lagu itu sangat mempunyai makna tersendiri untuk yoongi, salah satu lagu dari musisi terkenal yang ada di negaranya. Entah kenapa malah lagu itu yang di mainkannya sekarang, lagu yang membuatnya mengingat dia yang seharusnya tidak ia ingat.
Memori masa lalunya kian berputar bagai kaset kusut di kepala tanpa sengaja, bayangan bagaimana dulu gadis itu menemaninya di sini, duduk berdua bersamanya, tepat dimana jieun berada. Saling berbagi cerita, dan tawa, seakan akan kata kesedihan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya.
Baru setengah nada lagu yang di mainkan, tanpa sadar yoongi memukul tuts piano dengan keras, hingga membuat jieun yang sempat menikmati permainan pianonya langsung terkejut bukan main.
"A-Ada apa? Kau baik baik saja?" Jieun buru buru bertanya, raut wajahnya begitu khawatir.
Yoongi hanya menunduk, menatap jajaran tuts monokrom itu dengan kosong untuk beberapa saat.
"Sebaiknya kau pergi tidur, aku juga akan tidur" ujar yoongi datar, lalu beranjak dari sana meninggalkan jieun yang masih kebingungan akan perbuatannya barusan.
***
Minggu, 27 maret 2022
Hallo! Masih ada yang inget cerita ini? 🤣 apa udah lupa karna kelamaan gak di update? Wkwkwk maaf ya semenjak kerja jadi sibuk sama real life, jadi mau gak mau harus ninggalin dunia oren dulu, Tapi kayaknya sekarang aku banyak waktu senggang buat lanjut lagi cerita ini muhehehe ✌
Yang lupa sama alurnya boleh di baca ulang ya, takutnya bingung atau ada yang lupa sama jalan ceritanya
Jangan lupa tetap tinggalkan jejak setelah membaca 🐾 💜💜💜
Follow IG : Chiim13_
Kngn ayang 😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Love [ Completed ]
Fanfiction[ Harap Follow terlebih dahulu sebelum membaca ] Min Yoongi, si brandalan SMA yongsan yang hobi sekali tidur di perpustakaan sekolah. baginya, tidak ada hal yang lebih penting dari pada bermalas malasan. Hanya ada tiga hal yang ia sukai di dunia, ya...