Bahagian 02. Dasar setan!
"Anjing mati lah kau anjing!"
"Weisss goblok banget euyyy!"
"Atuh mening pisan teh Layla!"
"Bwahahaha noob banget!"
Daniel dan Satria saling mengumpat karena game di ponselnya. Mungkin kedua remaja itu sekarang Mabar.
"Gila lo raf, tuh cewek nggak capek napa?" Tanya David di sebelahnya. Saat ini mereka berempat berada di koridor. Kelasnya sedang jamkos, dikarenakan Bu Ani sedang sakit.
"Biarin!" Jawab Rafael menyahuti perkataan David
"Tapi kalau diperhatiin, dedek bar-bar itu cantik ya?" Melihat Caramel yang masih setia berlari mengelilingi lapangan sekolah dengan keringat yang mengalir di area wajahnya.
Seketika Rafael menatap David tajam. Sedangkan David tak mengerti dengan Rafael, apa salah dirinya hingga membuat pria itu menatapnya dengan tatapan mengerikan?
"Ngapa sih?"
"Nggak." Sahutnya cuek
"Masuk gih, Ntar ada guru yang lewat!"
"Bentar Raf, masih enak nih!" Sahut Satria yang masih fokus dengan ponselnya.
"Yaudah, besok gue bilang ke Bu Ani kalian bertiga nggak mengerjakan tugas!" Ancam Rafael membuat mereka mendengus kesal.
Memang mereka mendapatkan tugas dari Bu Ani, karena Rafael sudah selesai jadi ia mencontohkan jawabannya kepada teman-temannya. Tumben sekali, Rafael mencontohkan jawabannya. Pasalnya pria itu sangat pelit dengan jawaban.
"Kalau gitu besok gue bilangin Bu Ani ya?"
"Jangan dong, ini kita mau masuk!" Sahut David.
Lalu mereka bertiga memasuki kelasnya dengan mengentak kan kakinya. Rafael tak pilih kasih, walaupun dengan sahabat nya ia bertindak adil. Bahkan pernah saat Satria ketahuan merokok, ia juga menghukum Satria sesuai hukuman.
Hal itu tak membuat persahabatan mereka berempat retak. Karena memang sifat Rafael begitu seperti dulu.
Rafael berjalan ke tepi lapangan yang terdapat pohon mangga itu dengan membawa dua botol air minum. Ia mengedarkan pandangannya, namun dirinya tak menemukan keberadaan gadis itu.
Ia mengerinyit, pasalnya tadi ia sempat melihat Caramel berada disini. Namun dia tak menemukannya. Ia masih mencari keberadaan Caramel. Lantas, ia pun memutuskan untuk duduk di sebuah bangku di bawah pohon mangga itu. Ia meminum sebotol air mineral yang ia bawa tadi meneguknya setengah.
Sedangkan seorang gadis tengah mati-matian menahan kekeringan di tenggorokan nya. Ia meneguk ludahnya kasar kala melihat Rafael meminum air dingin itu yang kelihatan sangat segar.
"Ssstt woy!"
Rafael mengadahkan pandangan nya, seperti nya ada yang berbicara. Namun tak ada wujudnya sama sekali, disini sangat sepi. Mungkin hanya ada dirinya saja. Mungkin bel istirahat akan berbunyi Sebentar lagi. Ia berada disini karena ia suntuk di kelas. Apalagi kelas dengan keadaan ramai. Ia tak suka itu, jadi dirinya memutuskan untuk memberikan Caramel minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My killer ketos (Sudah Diterbitkan)
Teen Fiction(Tamat) "Gue sumpahin lo nggak punya pacar!" "Siapa bilang, mulai hari ini lo jadi pacar gue. Nggak ada penolakan!" Bagaimana perasaanmu jika kamu diperlakukan seperti itu oleh ketua osis di sekolah mu? Caramel sangat heran kepada cowok itu, mengap...