32. Rafael atau Caramel yang cemburu?

39.5K 3.8K 49
                                    


Bahagian 32. Rafael atau Caramel yang cemburu?

Gema memberhentikan motornya di depan rumah Caramel. Tadi saat gadis itu berada di depan gerbang sekolah, Gema yang melihatnya pun merasa kasihan. Pasalnya, Caramel terlihat seperti pengemis malang saat itu. Akhirnya, Gema memutuskan untuk mengantarkan Caramel. Lagipula, ia juga akan ke rumah Rafael. Searah bukan?

Memang saat ini Gema membawa motor, karena ban mobilnya bocor kemarin malam. Jadi mau tak mau ia harus membawa motornya.

Pulangnya agak malam, karena tadi Gema mampir mengajak Caramel membeli kopi di salah satu cafe terdekat.


"Makasih gem."

Gema mengangguk, "Lo gak ke rumahnya Rafael?"

"Enggak, emangnya-"

"Caramel, Gema!"

Teriakan itu membuat keduanya menoleh. Mendapati bunda Sari yang berada di ambang pintu seraya melambaikan tangannya. 'sini'

Akhirnya, Gema dan Caramel pun menghampiri beliau. Gema memarkirkan motornya di halaman rumah bunda Sari. Sedangkan Caramel sudah berada di pintu rumah.

"Ada apa Bun?"

"Masuk yuk, bunda masak banyak."

"Wahhh, mau dong!". Seru Caramel tanpa dosa melewati bunda Sari yang mendengus.

Ia mengerutkan keningnya, kala di meja makan terdapat Rafael dan Arsen. Tanpa banyak kata, ia langsung saja mendudukkan dirinya di kursi tersebut. Rafael yang menyadari kehadiran seorang, ia pun mendongakkan kepalanya. Salah satu alisnya terangkat, "Kemana aja, sekarang baru pulang?", Melihat gadis itu yang masih menggunakan seragam nya.

Entah kapan Sari dan Gema pun sudah duduk di kursi.

"Gak tau," Jawab gadis itu acuh seraya melepaskan tasnya.

Sari teringat sesuatu, hari ini ia dan Firda akan membeli belanja bulanan di supermarket. "Kalian makan dulu ya, bunda mau ke rumah Tante Firda." Lalu beranjak dari duduknya

"Titip tas Caramel dong Bun.."

Sari mendelik, lalu mendengus menanggapinya. "Mana?"

Dengan entengnya Caramel memberikan tas sekolah nya. Lalu diterima Sari lalu beliau pun keluar dari rumahnya dan menuju rumah Caramel.

Rafael menatap Gema dan caramel secara bergantian. Dahinya mengerut, pria itu menghentikan aktivitas makannya. "Lo bareng Gema?", Tanya nya menatap Caramel saat gadis itu melihat makanan yang terhidang di meja berbinar. Soto ayam, mie goreng, steak, capcay, dan nasi goreng semua terhidang di meja makan yang besar itu.

Caramel memutar bolanya malas, "Iya. Emang kenapa?"

"Gak papa, lain kali lo harus tau waktu."

"Halah, sok gitu-gitu banget." Gerutu Caramel pelan

Gema yang namanya disebut-sebut seketika ikut campur. "Jangan sensi dong raf, lo pms?"

Rafael mendelik, menatap sepupunya itu tajam. Gema reflek menampilkan deretan giginya lucu. Pria itu terkesan sangat manis ketika menampilkan tawanya. "Ampun raf,"

My killer ketos (Sudah Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang