Bahagian 03. Biar kamu jadi mantu bunda!
Semua murid di SMA Starla berhamburan keluar kelas. Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari lima menit yang lalu. Caramel pulang sendiri, karena Anggi ada ekskul musik. Biasanya ia pulang bersama Anggi atau Regan. Ia menghela nafasnya panjang, ia tak tau ucapan Rafael kemarin itu serius atau tidak. Ia tak bisa, berpacaran dengan seorang seperti Rafael. Apalagi ia disuruh memutuskan hubungannya dengan Regan, enak saja orang itu! Memang dirinya itu presiden?
"Caramel!"
Caramel memberhentikan langkahnya ketika seseorang memanggil namanya. Baru saja ia membicarakan tentang Regan, pria itu memanggil namanya saat ini.
"Kamu tadi nggakpapa kan?"
"Kenapa?"
"Tadi, pas kamu lari."
"Nggakpapa lah, kan udah biasa." Jawab Caramel enteng sembari bersedekap dada.
Regan mengangguk kan kepalanya, ia tau bahkan semua orang disini pun tau jika Caramel sering kena hukuman oleh ketua OSIS itu. Entah itu seragam nya yang tak lengkap, atau ramai sendiri di kelas, ataupun datang terlambat.
Berbeda dengan kekasihnya Regan. Regan ialah tipikal orang yang selalu mentaati peraturan di sekolah nya. Pria itu tak pernah sekalipun terkena hukuman.
Dia juga salah satu orang yang pintar dalam pelajaran matematika. Bahkan dia pernah memenangkan olimpiade matematika saat kelas sepuluh. Entah di kelas sebelas nanti ia akan ikut atau tidak.
"Yaudah, kalau gitu aku anterin kamu pulang ya." Lalu menggandeng tangan kanan Caramel. Caramel hanya pasrah, lumayan menghemat ongkos naik angkot nya.
Setelah sampai diparkiran, Caramel dan Regan memasuki mobil milik Regan. Lalu Regan melajukan mobilnya mengantarkan Caramel pulang.
Caramel memang kalem jika dengan Regan saja. Tidak dengan semua orang, pasti bicaranya ceplas-ceplos.
Selama perjalanan, keduanya tak ada yang membuka suara. Caramel dari tadi hanya diam dan memandang ke luar jendela.
"Car.."
"Mel?"
"Caramel?"
"Eh.. apa?" Jawab Caramel tersentak.
"Kamu kenapa?"
Caramel menampilkan deretan gigi putihnya, "Nggakpapa, tadi ada nyamuk diluar!"
Regan ikut tertawa mendengar perkataan pacarnya, ia mengacak-acak rambut Caramel. "Nanti kamu nggak ada acara kan?" Tanya nya
"Enggak, kenapa?"
"Nanti nonton ya?"
"Boleh, jam berapa?"
"Nanti aku kabari kok."
"Oke!"
Kini mereka berdua sudah berada di depan rumah Caramel. Regan melepaskan sabuk pengaman Caramel.
"Makasih, Regan."
Regan mengangguk, lalu tersenyum menatap Caramel.
Wajah cantik itu selalu saja membuat nya candu. Setiap ia memimpikan Caramel ia selalu saja terbayang-bayang wajah cantiknya."Kamu nggak mampir dulu?"
"Hmm. Enggak deh kayanya." Tersenyum kikuk. Pasalnya, dilihat dari wajahnya mama Caramel sudah menunjukkan jika orang tua Caramel tak suka dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My killer ketos (Sudah Diterbitkan)
Teen Fiction(Tamat) "Gue sumpahin lo nggak punya pacar!" "Siapa bilang, mulai hari ini lo jadi pacar gue. Nggak ada penolakan!" Bagaimana perasaanmu jika kamu diperlakukan seperti itu oleh ketua osis di sekolah mu? Caramel sangat heran kepada cowok itu, mengap...