Bahagian 05. Numpang makan dong!
"CARAMEL BANGUN!"
"PUNYA ANAK PERAWAN KOK KAYA KEBO!"
Firda meneriaki Caramel terus menerus. Sedangkan gadis itu menutupi kepalanya dengan dengan bantal.
"Bangun gak!" Mengambil paksa bantal itu
"Aduh mah! Caramel masih ngantuk nih!" Mengucek kedua matanya.
"Cepet bersih-bersih rumah, kamu nggak kemana-mana kan?"
"Emang mamah mau kemana sih?" Membaringkan tubuhnya lagi.
Melihat itu, Firda membangunkan gadis itu lagi. Dasar, memang Caramel pemalas!
"Mamah sama bundanya Rafael mau liburan ke pantai hari ini!"
Caramel mendengus kesal mendengar nya. "Iya-iya nanti Caramel bersih-bersih!"
"Anak baek kau Caramel! Sekarang mamah mau liburan dulu Baayy!" Lalu wanita dengan kacamata hitam di kepala nya itu meninggalkan kamar Caramel.
"Dasar mama zaman now!" Gerutu Caramel.
Lalu dirinya beranjak dari kasurnya menuruni tangga. Ia melihat cucian piring yang menumpuk membuat nya menghentakkan kakinya kesal. "Dasar mamah! Gue kan mau rebahan hari ini!"
Gerutu nya kesal. Dengan langkah malas, ia menghampiri tempat cucian piring. Ia menggulung rambut panjangnya, lalu mencuci piringnya.
"Dua tiga ada banyak, Caramel anak baik!" Ia mengucapkan kata-kata tak jelas itu yang ia jadikan nyanyian.
Setelah selesai mencuci piring, ia mengambil sapu dan mulai menyapu lantai rumahnya. Walaupun tak terlalu bersih, namun ia bersihkan dengan baik dan tak menyenggol barang-barang berharga disitu.
"Kapan sih bibi pulang... Caramel udah nggak kuat ceunah!" Ucapnya dengan nafas yang ngos-ngosan. Padahal cuma segitu, apalagi kalau dirinya menikah nanti?
Dirasa sudah menyapu lantai, ia mengambil alat untuk mengepel lantai nya dan mengambil satu tong air putih juga pewangi lantai.
"Clingggg pembersih wajah!"
Dasar bego.
Sudah tau ia membersihkan lantai, tapi ia mengucapkan kata wajah. Selama bersih-bersih, gadis itu selalu menggerutu unfaedah.
Ia mengambil sapu lidi, menyapu halaman rumahnya yang dipenuhi daun-daunan dari pohon mangga di situ.
"Dasar pohon laknat! Bisa-bisanya lu mengotori wilayah gue!"
Caramel tak sengaja melihat Rafael yang tengah mencuci sepeda motor Scoopy nya di halaman rumahnya.
"Hahahaha muka lo lucu banget kaya Scorpio!" Meneriaki Rafael.
Sedangkan pria itu mendengus, menatap Caramel kesal. Ini gegara adiknya Arsen, gara-gara ia kalah bermain catur kemarin. Ia harus menjalani hukumannya, mencuci motor di depan dengan menguncir rambut nya seperti Upin. Dan mencoreti mukanya dengan kopi di dapur.
Arsen Dion Dirgantara itu anak mamahnya yang terakhir. Adik dari Rafael yang menduduki kelas sepuluh. Arsen juga sekolah di SMA Starla. Arsen tak mengikuti organisasi OSIS seperti kakaknya. Ia mengikuti ekskul musik, karena anak itu menyukai musik apapun.
"Bacot!" Teriaknya.
"Nah kalau gitu kek pantat panci hahaha!" Tertawa terpingkal-pingkal memegangi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My killer ketos (Sudah Diterbitkan)
Roman pour Adolescents(Tamat) "Gue sumpahin lo nggak punya pacar!" "Siapa bilang, mulai hari ini lo jadi pacar gue. Nggak ada penolakan!" Bagaimana perasaanmu jika kamu diperlakukan seperti itu oleh ketua osis di sekolah mu? Caramel sangat heran kepada cowok itu, mengap...