18. Anggi?!

42.4K 4.1K 281
                                    

Bahagian 18. Anggi?!


Rafael menyugar rambutnya, lalu memasukkan kedua tangannya di saku celana nya. Pagi-pagi sekali ia sudah berangkat ke sekolah. Bukan, bukan karena ia melaksanakan piket. Hari ini bukan jadwal nya.

Dirinya berniat untuk mengecek cctv yang sudah diperbaiki oleh pak Yusuf. Pak Yusuf ialah satpam di gerbang sekolah. Memang Caramel hanya bodoamat, akan tetapi dirinya yang ngotot untuk memergoki siapa yang mengunci Caramel di gudang.

Menurutnya, ia akan mendapatkan hukuman.

"Raf!"

Sebelum ia memasuki pos pak Yusuf, ia menoleh kan kepalanya. Mendapati tiga cowok. Tumben, Daniel dan Satria berangkat pagi. Kalau David sih gak kaget, gitu-gitu dia lumayan nurut loh. Ya walaupun playboy sih..

"Apa?"

"Gak ke kelas?" Tanya Satria.

"Gak, gue ada urusan." Jawab Rafael lalu memasuki pos itu.

Melihat itu, ketiga temannya mengerinyit. Untuk apa Rafael memasuki pos? Dengan kepo, Satria dan Daniel pun memasuki pos itu. Disana ada pak Yusuf yang menghadap ke sebuah laptop, dengan Rafael yang berdiri agak berjongkok di sampingnya.

"Liat apa raf?" Tanya David. Karena pria itu juga kepo

"Liat aja!" Sahut Rafael.

"Ohhh.... Caramel toh!"

Mereka bertiga sedikit heran, dengan Rafael. Tak mengetahui jika Rafael dan Caramel tengah berpacaran. Walaupun Rafael yang memaksa sih, tak tau alasannya apa. Setaunya, Caramel hanya sebatas tetangga dengan Rafael. Itupun mengetahui nya baru minggu kemarin saat kelompokan.

Pak Yusuf mulai mengetik kan sesuatu di laptopnya.

"Kejadian jam berapa mas?" Pak Yusuf mendongak kan kepalanya.

Rafael terlihat berfikir, "Jam tiga mungkin?"

Pak Yusuf mengangguk, mulai mengetik kan sesuatu.
Namun di layar laptop itu tak ada satu orang pun yang masuk.

"Kayanya jamnya salah deh."

"Jam empat coba?"

Setelah itu, pak Yusuf mengetikkan sesuatu. Di layar menunjukkan Rafael tengah keluar karena dipanggil pak Reza. Tak lama kemudian, seorang perempuan mengendap-endap menuju pintu gerbang itu lalu menguncinya. Gadis itu tak kelihatan wajahnya, karena posisinya memang membelakangi. Namun saat ia berbalik, wajahnya pun nampak jelas.

Membuat mereka semua melototkan matanya tak percaya.

"Anggi?!"

Pekiknya bersama.

•••

Rafael dan teman-temannya tengah berada di bawah pohon mangga. Di taman belakang sekolah, mereka baru mengetahui jika mangga-mangga disini sudah berbuah matang. Satria dan Daniel berada di atas pohon. Memetik buah mangga dan memakannya di atas.

My killer ketos (Sudah Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang