08. Kantin

47.5K 4.6K 90
                                    

Bahagian 08. Kantin



Kring!kring!

"Baik anak-anak, saya rasa sampai disini saja pelajaran kita hari ini. Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh!" Ucap guru itu lalu keluar dari kelas XII IPA 1.

"Waalaikumsalam." Sahut semua dengan serentak. Bel sudah berbunyi, mereka berhamburan keluar kelas.

"Ke kantin gak?" Tanya David.

Rafael mengangguk seraya memasukkan buku-bukunya ke dalam tas nya.

"Raf gue ngutang dong!" Sahut Satria di belakangnya. Satria duduk dengan Daniel di belakang bangku Rafael. Sedangkan Rafael sendiri, ia dengan David. Berada di deretan tengah-tengah namun terletak di depan.

"Enak aja yang kemarin lusa aja belum bayar sekarang ngutang lagi, lo mau gue jadi rentenir?" Jawab Rafael kesal lalu memasukkan kedua tangannya di dalam saku celananya lalu keluar meninggalkan mereka.

"Sukurin tuh! Salah siapa ngutang-ngutang segala?" Cibir Daniel tertawa keras lalu mengikuti David dan Rafael di belakangnya.

"Tungguin woy!" Sahut Satria

Mereka berempat berjalan di sepanjang koridor dengan bercanda gurau. Namun tidak dengan Rafael, pria itu tak sama sekali tertawa dengan candaan teman-temannya. Heran, saat bersama Caramel saja pria itu bisa tertawa. Atau mungkin Caramel receh? Atau mungkin...

Rafael ganteng banget sumpah!

Calon gue tuh!

Ish, Rafael ganteng banget sih!

Rafael meresahkan

Pengen nyium hidungnya!

Begitulah ucapan para ciwi-ciwi seangkatannya. Namun ia tak memperdulikan nya. Bahkan ada yang melambaikan tangannya namun tak di gubris oleh Rafael. Dalam hati ia berkata 'caper!'

Kantin sekolah terletak di lantai bawah. Membuat mereka menuruni tangga. Setelah sampai di kantin, mereka menduduki bangku di kantin tersebut. Suasana sangat ramai, sampai-sampai tempat duduk penuh.

"Lo pesen apa? Biar gue yang pesenin!" Tawar Satria.

"Tumben baik?"

"Iya, tapi pake ongkir ya?" Jawabnya nyengir.

Rafael memberikan selembar uang lima puluh ribu, "Pesenin gue mie ayam sama es jeruk, kembaliannya buat lo!"

Mata Satria berbinar, "Heh curut, lo apa?"

"Sama",

"Sama",

Ucap Daniel dan David bersamaan. Lalu mereka saling tatap dan menatap jijik satu sama lain. "Ee! Barengan cie!"

"Gila lo ya!"

Lalu Satria pun memesankan pesanan teman-temannya. Tumben, pria itu biasanya jika disuruh sibuk dengan permainan di ponselnya. Mungkin ada ongkir, ia semangat.

David tak sengaja menangkap kedua gadis yang tengah kebingungan mencari tempat duduk dengan membawa sebuah nampan. Lantas ia pun memutuskan meneriaki namanya. "Woy!"

Membuat seisi kantin menoleh. David mengarahkan pandangannya ke Caramel. Terlihat mereka sedang berbisik-bisik.

"Mel, kita dipanggil tuh!" Bisik Anggi

"Eh, lu jangan mengadi-ngadi ya! Ntar kita kepedean!" Ketus Caramel.

"LO BERDUA!"

Semua mata tertuju pada Caramel dan Anggi.
"Tuh kan Mel, kak David nunjuk kita berdua!" Ucap Anggi tak santai.

My killer ketos (Sudah Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang