07. Terlambat

52K 4.9K 112
                                    


Bahagian 07. Terlambat

Satria dan Daniel gemetar karena tertangkap basah oleh Bu Sinta. Sekarang, kedua remaja itu ditatap tajam oleh guru BK itu. Bu Sinta melipatkan kedua tangannya di depan dada. Mereka berdua

"Kenapa datang jam segini?!"

"Anu, Anu, anu Bu semalam saya mimpi jalan-jalan keliling negara sama ayah saya! Iya itu!", Ucapnya

"Kamu jangan main-main Satria!" Terjang Bu Sinta.

Sekarang Bu Sinta tak menanggapi perkataan Satria yang tak masuk akal itu. "Kalau kamu Daniel, Kenapa kamu juga terlambat?!" Menatap Daniel penuh tanya.

"Anu Bu, mimpi ketemu S-ssatria jalan-jalan keliling negara naik sepeda sama ayahnya, terus saya ikut mereka keliling negara deh!"

Ucap Daniel dengan bergetar, ia takut jika terkena poin lagi. Pastinya ia akan dihukum tidur di luar ibu nya jika mengetahui nya.

Bu Sinta menepuk keningnya, "Sekarang kalian temui Rafael! Minta hukuman sama dia! Datang sekolah kok saat upacara selesai!"

"T-ttapi kita nggak kena poin kan Bu?" Tanya Daniel memelas.

"Kalau kalian mau dihukum ya enggak!"

"Yaudah deh, dihukum aja!"

Akhirnya Satria dan Daniel pun memasuki area sekolah nya. Bu Sinta menggelengkan kepalanya, ada-ada saja. Lalu beliau ikut masuk. "Udah pak, silahkan tutup gerbangnya. Kayanya semua udah masuk sekolah!".

"Baik Bu!" Ucap pak satpam penjaga gerbang.

Sedangkan di seorang gadis mengendap-endap, ia menatap gerbang yang menjulang tinggi di hadapannya. Apa mungkin ia memanjat gerbang setinggi itu? Caramel terdiam. Ia tadi sudah ke gerbang depan, namun ia melihat ada Satria dan Daniel yang dimarahi oleh Bu Sinta.

Akhirnya, ia memutuskan untuk memilih jalan di gerbang belakang. Tapi sepertinya ia memang harus memanjat gerbang itu. Tak ada pilihan lain, ia harus memanjat gerbang itu. Lalu dirinya pun mulai memanjatnya sampai atas. Tak sadar, dirinya menengok ke bawah membuat ia berteriak.

"Aaaaa gila tinggi banget!". Ia menggigit bibir bawahnya. Sepertinya ia tak bisa turun dari gerbang tinggi itu.

"WOY TURUN GAK?!"

Teriakan keras itu membuat nya menoleh. Rafael memasukkan kedua tangannya di saku celana. "Turun!"

"Nggak bisa!"

"Yaudah loncat aja!"

"Gak bisa setan!!"

"Dasar!" Gerutu Rafael kesal. Udah tau bisa manjat tapi nggak bisa turun. Tapi masih saja di lakukan dengan gadis itu. Selalu saja datang terlambat, tak pernah datang awal.

Rafael membuka gerbang itu lebar, membuat gadis yang diatas memekik.

"AAAA FAEL BERHENTI!"

"FAEL GOBLOK GAK ADA AKHLAK LU YA!"

Rafael menutup kedua telinganya, suara Caramel memang melebihi toa. Membuat gendang telinga nya berkedut kedut. "Turun!"

My killer ketos (Sudah Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang