Bahagian 44. Caramel curhat
Caramel dan Anggi tengah berada di kamar. Sembari menonton drakor kesukaannya di laptop. Caramel terlihat tak serius, entah karena apa. Sesekali ia melirik Anggi yang tak mengalihkan tangannya dari perutnya.
"Buset... Dielus-elus mulu, gak mungkin juga kalau anak lo ilang."
"Kan gue mau!" Jawab Anggi kesal lalu memasukkan potongan pizza yang baru saja ia beli.
"Terserah,"
Setelah itu, Anggi dan Caramel pun melanjutkan menonton drakor. Caramel sedang tidak tenang, ia ingin curhat dengan Anggi namun dirinya tak tau harus mengawalinya bagaimana.
Anggi yang merasa Caramel memperlihatkan nya seketika menoleh. "Ngapain ngeliatin gue sih Mel? Hari ini gue cantik ya?"
"Idih, jijik banget."
"Gue...mau curhat."
Mendengar itu, Anggi menyingkirkan pizza yang berada di pangkuannya lalu menyampingkan tubuhnya. "Curhat apa? Cepetan, gue kangen sama curhatan lo." Sahutnya antusias.
Caramel mengambil guling nya, mengambil posisi tengkurap lalu meletakkan dagunya di atas guling tersebut. "Kenapa ya..."
"Setiap gue Deket sama Rafael, kok gue deg-degan gitu?"
"Alamak! Emang kan lo udah pacaran sama dia? Masa gak saling suka sih? Masih pake deg-deg segala pula!"
Caramel menggelengkan kepalanya pelan, "Gue nggak tau. Rafael tiba-tiba nembak gue, yaudah gue terima gegara gue mikir yang nggak-nggak waktu itu. Ya.. dia sih mepet-mepet gue gitu, kan gue takut. Gue masih polos soalnya..."
"Ckck, rumit banget cerita lo." Anggi menggeleng
"Hilih lebih rumit mana sama lo?"
"Tapi nih ya, setiap kali gue tanya sama Fael dia selalu ngehindar gitu. Gue jadi ragu... Apa gue cuma mainan?"
Anggi menggeleng, "Kayanya nggak mungkin deh Mel. Setau gue, dia itu bukan tipe kaya gitu."
"Gue juga pernah baca gosipnya dia, katanya sih gak punya mantan." Lanjut Anggi
Caramel menghela nafasnya berat.
Anggi menyentuh tangan gadis itu, "Udah jangan dipikirin, gue yakin kak Rafael lama-lama suka sama lo. Dan.. gue juga yakin lo suka kan sama kak Rafael?" Goda Anggi dengan menaik turunkan alisnya.
"Kok lo yakin gitu?"
Anggi memutar bolanya jengah, "Lo kalau dekat dia deg-deg an kan?"
Caramel mengangguk.
"Dag dig dug gitu ya?"
Caramel mengangguk lagi.
"Kalau malam gak bisa tidur gara-gara mikirin dia kan?"
Caramel mengangguk.
"FIX NO DEBAT LO SUKA SAMA DIA!"
Caramel melotot, memekik terkejut lalu membekap mulut Anggi. "Jangan teriak-teriak dong njir, gue juga masih punya kuping!" Pekik Caramel lalu melepaskan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My killer ketos (Sudah Diterbitkan)
Teen Fiction(Tamat) "Gue sumpahin lo nggak punya pacar!" "Siapa bilang, mulai hari ini lo jadi pacar gue. Nggak ada penolakan!" Bagaimana perasaanmu jika kamu diperlakukan seperti itu oleh ketua osis di sekolah mu? Caramel sangat heran kepada cowok itu, mengap...