Bahagian 16. Kehujanan
Semua murid mulai berhamburan dari kelasnya. Bel baru saja berbunyi, membuat semua bersorak senang. Selain jam kosong, pulang sekolah adalah surga dunia bagi mereka.
"Mel, lo di jemput?"
Caramel yang tengah memasukkan barang-barang nya kedalam tas, seketika menggeleng. "Enggak. Gue naik sepeda."
Anggi mengerinyit, "Sepeda butut lo itu?"
"Heh Anggitot! Itu sepeda bukan sepeda sembarangan!", Seraya beranjak dari duduknya.
Anggi berdiri, mengikuti Caramel. "Terus apa?"
"Itu sepeda pusaka!" Sewot Caramel.
"Pusaka itu apa?..."
Caramel terlihat berpikir, "Yaa pokoknya pusaka lah!"
"Udah deh, jangan banyak bacot yuk ke parkiran. Lo bawa mobil kan?" Lanjut Caramel.
Anggi menggeleng, "Gue dijemput bokap."
"Ya, nggakpapa sih anterin gue aja ya ke parkiran?" Padahal, memang dirinya dan Anggi searah. Karena parkiran sekolah terletak di depan
"Emang ada apa?" Jawab Anggi tak mengerti.
"Tuyul."
Mata Anggi berbinar, "Gue juga suka kok tuyul dan mbak yul itu kan?"
Caramel memutar bola matanya jengah, "Serah lo deh."
Dasar Anggi, lemot nya tidak hilang-hilang.
Setelah itu, mereka berdua sampai di parkiran. Untung saja parkiran luas, jika tidak pasti sangat susah untuk mengambil kendaraan masing-masing.
"Mel, gue duluan ya!" Ucap Anggi, karena ia sudah di jemput oleh papanya di depan.
"Yoi!" Caramel mengambil sepeda pusaka pink nya itu. Lalu menaikinya, namun ia merasa sangat tidak nyaman. Sepertinya ban sepeda nya bocor.
"Ban lo kenapa?"
Kepalanya menoleh ke belakang.
"Bocor."
Oh tuhan... Mengapa di saat ia ingin melupakan Regan, pria itu selalu muncul di hadapannya.
"Gue bantu ke bengkel?"
"Gak usah, kayanya gue minta jemput aja deh!", Seraya mengotak-atik ban belakang nya. Sepertinya tadi baik-baik saja, atau mungkin ada yang membocorkan ban nya?
"Gapap-"
"Kenapa?" Tanya seseorang di belakangnya
Caramel berdiri, ia seperti mengenal suara itu. Benar saja, itu Rafael!
"Ban nya, bocor kak." Jawab Regan
Rafael hanya melirik Regan, kemudian menatap Caramel. "Bareng gue?"
Baru saja Caramel bilang iya namun ada seorang cewek melewati mereka dan memperhatikan mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My killer ketos (Sudah Diterbitkan)
Teen Fiction(Tamat) "Gue sumpahin lo nggak punya pacar!" "Siapa bilang, mulai hari ini lo jadi pacar gue. Nggak ada penolakan!" Bagaimana perasaanmu jika kamu diperlakukan seperti itu oleh ketua osis di sekolah mu? Caramel sangat heran kepada cowok itu, mengap...