Bahagian 13. Siapa?
Sesampainya di gudang, Rafael melihat kunci yang masih melekat di gembok nya. Tanpa banyak kata, ia membuka kedua pintu itu dan menyalakan senter hp nya.
Ia mulai mencari keberadaan Caramel, senter di hp nya ia arahkan kesana kemari. Sampai di pojok, ia memberhentikan aktivitas nya. Dirinya menemukan seorang gadis yang tengah duduk dan memeluk dirinya sendiri. Tak kelihatan wajahnya, karena rambut panjangnya yang menutupi wajahnya itu.
"Caramel.."
Tangan gadis itu meraba-raba wajah Rafael. "Ini bukan setan kan? Bukan iblis kan? Bukan kuntilanak kan? Bukan dakj-"
"Bukan bego!" Sewot Rafael
Caramel mengangkat kepalanya, ia melotot ketika wajahnya tinggal beberapa senti saja dengan Rafael. Caramel berdiri, membersihkan seragamnya yang kotor akibat debu yang menempel. "Lo kemana aja sih?!"
"Kan gue ud-"
"Halah! Lo kan yang ngunci gue disini?!", Caramel melangkahkan kakinya keluar. Sampai di luar gudang, ia menghirup udara segar.
"Lo gak papa Mel?" Tanya Satria
"Nggak."
Rafael keluar dari gudang, lalu mengunci kembali gemboknya dan memberikan ke pak satpam.
Menarik tangan Caramel, "Pulang.""Apasih?!"
"Jangan bantah Mel! Tante Firda udah nunggu!." Sentaknya menatap Caramel tajam, membuat gadis itu menghela nafasnya.
"Yuk," Ajak David membuntuti Rafael dan Caramel di belakangnya.
Semua sudah berada di depan, "Makasih pak!" Ucap Satria dan diangguki oleh pak satpam.
"Besok beliin risol ya?"
"Iya-iya, gitu aja nagih!" Kesal Satria memakai helm nya.
"Gue duluan," Ucap Rafael mendahului mereka.
"Ashiaappp!"
Lalu mereka pun pulang ke tujuan nya masing-masing, Rafael berbelok kanan, sedangkan teman-temannya belok kiri. Rumah Satria itu di desa biasa, sedangkan rumah David dan Daniel itu di perumahan dan di blok yang sama.
Setelah sampai di depan rumahnya, Rafael memberhentikan motornya di jalan. Di tengah-tengah rumah mereka berdua.
Caramel memberikan helmnya ke Rafael, Rafael pun menerima nya. Tanpa sepatah kata, Caramel memasuki rumahnya. Rafael mengerinyit bingung, namun akhirnya ia memasuki halaman rumahnya. "Dia marah?"
Caramel memasuki rumahnya. Terlihat Firda tengah duduk di sofa. Setelah mengetahui keberadaan Caramel, beliau memeluk putrinya itu erat.
"Kamu kemana aja? Terus seragam kamu kok kotor gini?"
"Habis perang?"
"Besok aja ya ma, ceritanya... Caramel capek, mau mandi dulu." Ucap Caramel sedikit menggerutu.
"Yaudah deh, habis mandi kamu makan ya."
"Hm." Dengan langkah pelan, Caramel mulai menaiki tangga nya.
•••
Keesokan harinya, Caramel meminta mamanya untuk mengijinkan dirinya tidak masuk sekolah.
"Mah, ijinin ya?" Rengek gadis itu.
"Iya-iya, nanti mama ke sekolah.. sekalian lapor kamu di kunci di gudang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My killer ketos (Sudah Diterbitkan)
Teenfikce(Tamat) "Gue sumpahin lo nggak punya pacar!" "Siapa bilang, mulai hari ini lo jadi pacar gue. Nggak ada penolakan!" Bagaimana perasaanmu jika kamu diperlakukan seperti itu oleh ketua osis di sekolah mu? Caramel sangat heran kepada cowok itu, mengap...