38. penjelasan Rafael

34.9K 3.6K 283
                                    

Bahagian 38. Penjelasan Rafael



Caramel menjauhkan tangan lelaki itu dari kepalanya, "Gue nggak papa, lo ngapain kesini? Kalau nggak penting mending lo pulang aja." Gadis itu yang baru saja beranjak dari duduknya namun ditahan oleh Rafael.

"Gue mau tanya."

Caramel memutar bola matanya jengah, "Apa?"

"Ngapain Gema tadi kesini?"

Caramel menatap Rafael, mengerutkan dahinya. "Bukan urusan lo,"

Rafael terdiam. Sepertinya ada yang aneh, walaupun gadis itu sudah biasa dengan nada bicaranya yang tak santai, akan tetapi kali ini merasa ada yang mengganjal.

"Gue ada salah?"

What the hell?? Dalam hati Caramel menggerutu, ingin rasanya ia mengamuk dan memecahkan barang-barang yang ada disini. Biar jadi setan sekalian. Dengan entengnya Rafael bertanya seperti itu dan tidak mau mengintropeksi dirinya sendiri. Gak ada otak memang.

"Gak tau,"

"Ohh, gue gak beliin lo kue leker?"

"Gak tau,"

"Ohhh atau gue gak ngerjain pr lo?"

"Gak tau,"

"Kok gak tau semua sih?"

"Gak tau,"

Rafael memejamkan matanya sebentar, ia menggeram kecil karena jawaban Caramel yang tak masuk akal. "Mel, gue tanya sekali lagi. Gue ada salah?"

Caramel menatap Rafael sinis, "Ya lo mikir gak sih, gue dari tadi nunggu tapi lo gak dateng-dateng!"

"Loh, emangnya lo tadi nunggu gue?"

"Ya, lo pikir gimana Bambang?"

Astoge, nama orang tuh

"Terus, lo nebeng sama Gema gitu? Kenapa nggak nelpon gue atau Tante Firda sih. Kenapa Gema?"

"Emangnya kenapa? Masalah buat lo?"

"Ya masalah lah, siapa yang gak marah kalau ceweknya bareng sama cowok lain? Siapa? Maemunah?"

Fix, Rafael ketularan virus gila dari Caramel.

Niat Caramel marah, malah berujung baper. Kata-kata Rafael sangat iwaw untuk dimasukkan ke dalam hatinya yang berbunga-bunga.

Ia menormalkan kembali mimik wajahnya, "Terus.. emang gue gak marah lo boncengan sama cewek lain? Hah?!"

Rafael terdiam mendengar perkataan Caramel. Ia ingat, hanya Elsa yang berboncengan dengan nya sepulang sekolah tadi.

"Kenapa? Gak bisa jawab? Gak punya mulut lo?", Ketus Caramel yang melihat Rafael diam tak menjawab.

"Udah, sana pacaran sama Elsa kakaknya Ana si manusia es!"

"Mel dengerin gue dulu dong!" Rafael mengejar gadis itu dengan menaiki tangga nya. Sebelum Caramel menutup pintunya, Rafael dengan cepat masuk ke dalam kamar gadis itu dan akhirnya berhasil juga. Kini mereka berdua berada di kamar Caramel.

My killer ketos (Sudah Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang