40. Penjelasan Anggi (1)

34.5K 3.5K 89
                                    

Bahagian 40. Penjelasan Anggi (1)

"ADUH JANGAN DI TARIK DONG SAYANG NANTI BOTAK GIMANA PALA GUE?"

"SALAH LU SENDIRI!"

"YAAAMPUN AMPUN AMPUN WOY SAKIT NIH!"

Dania tak memperdulikan rintihan si Satria. Ia masih kesal dengan pria yang ia tarik rambutnya, karena Satria tiba-tiba mencomot roti bakar nya yang ia bawa dari rumah.

"Hajar aja, sampai sekarat." Ujar Gema lalu tertawa terbahak-bahak melihat keduanya.

"Wah, gak waras lu gem!"

"Aduh, lepasin ya sayang.."

Dania mendelik lalu melepaskan rambut pria itu, "Najong!"

"Nanti gue beliin permen milkita deh, jangan marah dong..."

"Idih, ogah!"

Kelas IPA 1 baru saja ditinggal oleh pak Tobing. Karena beliau ada kepentingan yang harus dilakukan hari ini juga. Lagian, sepuluh menit lagi pasti bel pulang sekolah sudah berbunyi. Sedangkan Rafael tengah berada di perpustakaan, karena membaca buku di kelasnya sangat tidak fokus. Hari ini ia tak mood untuk marah-marah.

David yang melakukan aktivitas seperti biasa, video call dengan pacarnya.  Pria itu masih bertahan dengan Shafa sampai saat ini. Biasanya, tiap Minggu aja gonta-ganti. Daniel lebih memilih untuk menelusupkan kepalanya di lipatan tangannya.

Dinda, gadis itu tengah berbincang dengan Devina. Karena dulu mereka berdua juga sangat berteman baik, bahkan bisa dibilang sahabat. "Disana, kamu dapat teman banyak gak?" Dengan suara lembut khasnya.

"Ya... Gitu deh, yang penting punya temen."

Devina hanya mengangguk seraya tersenyum manis.

"Kamu sama Daniel.."

"Gue sama Daniel udah selesai Dev, lagian pasti dia udah move on dari gue." Menunjuk Daniel dengan dagunya.

"Oh iya, Rafael udah punya pacar ya?" Tanya Dinda dengan hati-hati. Sebenarnya ia ragu mengatakan hal ini, namun mulutnya tak bisa di kontrol.

Devina tersenyum kecut, "Iya."

"Lo yang sabar." Dinda mengelus punggung Devina memberikan kekuatan padanya.

Devina beranjak, "Aku mau pergi dulu ya."

"Kemana?"

"Ke perpustakaan."

Setelah itu Devina pun pergi ke perpustakaan. Setelah sampai, gadis itu memilih buku yang akan ia baca. Lalu membawanya ke kursi dan mendudukkan dirinya di kursi tersebut. "Raf, aku mau ngomong,"

"Gue udah bilang sama lo, sebaiknya lo menjauh dari gue."

"Aku mau kok menjauh dari kamu," Gadis itu tersenyum, menatap cowok di depannya penuh arti.

"Kalau kamu...."

•••

Disisi lain Caramel tengah mendapat pesan dari Anggi. Gadis itu menyuruhnya untuk pergi ke cafe bunga. Gadis itu sempat berpikir sebentar, lalu ia memutuskan untuk memenuhi permintaan Anggi. Barangkali Anggi mau menjelaskan semuanya, karena kenyataan itu masih mengganjal dalam dirinya.

My killer ketos (Sudah Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang