Bahagian 35. Murid baru
"Ibu manggil saya?" Rafael memasuki ruangan tersebut.
"Iya, kamu anterin anak baru ke kelas kamu ya."
Rafael mengangguk patuh, "Iya Bu."
Gadis yang membelakangi nya itu berdiri, lalu menyalimi tangan Bu Sinta. Lalu berbalik, seketika wajahnya sedikit terkejut mendapati Rafael di sini.
Rafael dan Dinda mulai berjalan di sepanjang koridor. Sudah Rafael duga, itu Dinda. Dilihat dari rambut gadis itu, ia tau jika gadis itu ialah Dinda mantan Daniel. Ia tak bisa membayangkan wajah Daniel seperti apa nantinya.
"Masih jauh raf?"
"Dikit lagi."
Dinda hanya mengangguk kan kepalanya, lalu melanjutkan langkahnya mengikuti pria itu.
Mereka berdua mulai memasuki kelas yang sedikit ramai, mungkin karena mereka bercanda gurau dengan pak Tobing. Dari pendengaran Rafael sih, iya.
"Heh, kalau bapak nih buk-"
"Assalamualaikum pak."
"Waalaikumsalam, silahkan duduk Rafael". Ucap pak Tobing mempersilahkan Rafael. Sedangkan Rafael mengangguk, lalu menduduki bangkunya di samping David yang tengah menulis sesuatu di buku.
"Oh, kamu murid baru ya?"
"Iya, pak."
Pak Tobing membenarkan kacamatanya, lalu tersenyum.
"Silahkan perkenalkan kamu."
Dinda berjalan menuju tengah-tengah tepatnya di depan papan tulis. Bola matanya tak sengaja menangkap Daniel, mantannya. Pria itu juga menatap dirinya juga, membuat gadis itu memejamkan matanya sekejap.
"Nama gue, Nadinda Kezia Jesslyn. Gue pindahan dari new York."
Bening euyy
Minta id line nya dong?
Gebetan baru
Chiuiyyy
Tak heran memang, jika para lelaki berkata seperti itu. Karena Dinda memang memiliki wajah yang cantik. Body nya yang sangat bagus. Membuat kesannya seperti model.
"Kamu duduk di bangku kosong aja."
Dinda mengangguk, lalu matanya mencari bangku yang kosong. Akan tetapi, bangku yang kosong hanya terdapat di belakang Daniel. Dengan langkah ragu, ia mulai mendudukkan dirinya disitu. Di sebelahnya ada seorang lelaki yang tak ia kenal. Namun ia yakin, wajahnya sangat tampan.
Daniel, pria itu terlihat terkejut dengan kedatangan Dinda pertama kali di kelasnya. Dulu saat SMP ia dan ketiga temannya sekelas juga dengan Dinda. Namun saat kelas sepuluh ingin naik ke kelas sebelas, Dinda pergi begitu saja meninggalkan Daniel. Daniel tak munafik, pria itu belum move on dari sang mantan.
"Oke anak-anak, kita lanjut pelajaran nya!"
Setelah pelajaran nya selesai, kini Rafael dan ketiga temannya berniat pergi ke kantin. "Ayo,"
"Ehh.. gue boleh gabung gak, soalnya gue masih belum akrab sama anak sini." Ucap Dinda kikuk membuat mereka menghentikan langkahnya.
"Boleh atuh, sekalian melepas rindu sama bebeb Daniel. Ya gak kuda Nil?", Goda Satria seraya menaik turunkan alisnya.
Daniel melirik Satria tajam, "Terserah." Lalu berlalu dari hadapan mereka.
"Woy tunggu!"
"Ayo," Ajak David.
KAMU SEDANG MEMBACA
My killer ketos (Sudah Diterbitkan)
Teen Fiction(Tamat) "Gue sumpahin lo nggak punya pacar!" "Siapa bilang, mulai hari ini lo jadi pacar gue. Nggak ada penolakan!" Bagaimana perasaanmu jika kamu diperlakukan seperti itu oleh ketua osis di sekolah mu? Caramel sangat heran kepada cowok itu, mengap...