Part Satu

49.6K 3.3K 641
                                    

Loh kenapa part satu?.
Baca pengumuman kemarin!

Rendika yang kemarin unpub!

Jangan lupa voment and follow, ngeliat vote nya banyak itu buat author gak pengen lepas untuk nulis.

Karna part pertama versi baru, jadi author buat agak panjang ya.

Ya udahlah, gak bisa basa basi, langsung aja baca kuy

__________

Suara deru motor saling bersahutan, beberapa pemuda saling melempar tatapan tajam, ditambah suara sorak penonton terdengar sangat bersemangat, menambah kesan riuh ditengah malam.

Rendika, pemuda itu masih fokus dengan jalanan basah nan licin didepannya, hujan yang turun beberapa jam yang lalu menambah adrenalin para joki yang saling membalap.

Sekitar sebelas pemuda saling beradu skil, meliuk-liukan sepeda motor modifikasi masing-masing, memperebutkan uang taruhan yang akan diterima oleh sang pemenang.

Srett

Brakk

Terjadi kecelakaan dibagian belakang, namun para joki yang lain tetap melajukan motornya tanpa mengurangi kecepatan.

Peserta nomor lima dan sembilan yang sudah tumbang langsung mendapatkan bantuan dari para panitia penyelenggaraan, kecelakaan terjadi karna kedua belah pihak yang saling bersenggolan.

Terjadi perdebatan sengit diantara keduanya, saling menyalahkan satu sama lain, namun segera dilerai agar tidak menghentikan acara balap liar tersebut.

Sedangkan Rendi? Pemuda itu sama sekali tak terganggu dengan keributan dibelakang arena, karna menurutnya kemenangan lebih utama.

Pemuda itu berada diposisi ketiga yang mendekati garis finish, hanya membalap dua motor lagi, maka kemenangan ditangannya.

Sudut bibirnya terangkat saat netra hitamnya melihat pengkolan tajam sekitar seratus meter dari posisi nya, kesempatan yang tidak boleh disia-siakan.

Tangannya menarik gas hingga full, dengan kecepatan maksimal dia membalap pengendara didepannya tepat pada pengkolan itu.

Memiliki Resiko sangat tinggi jika berbelok dengan kecepatan diatas rata-rata, apalagi kecepatan maksimal, ditambah jalan licin sehabis hujan

Netra elang itu masih fokus kedepan, berusaha mencari celah untuk membalap. Pemuda dengan nomor peserta tujuh itu sama sekali tidak mengendurkan tarikan tangannya pada gas.

Suara riuh penonton terdengar ditelinganya, menandakan garis finish sudah didepan mata. Netranya menatap belokan terakhir sebelum garis finish.

Dan itu kesempatan terakhirnya!

Tepat saat pengendara didepannya berbelok dengan mengurangi sedikit kecepatan, dan disitu Rendi membalapnya.

Bibirnya tertarik melihat garis finish didepannya. Dengan sombongnya Rendi mengangkat ban depan. Kemenangan menantinya. Namun...

Rendika [Tersedia Versi Pdf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang