Part DuaTujuh

21.4K 2.2K 217
                                    

Baca info dibawah, penting buat kalian.







Rendi menunduk, bahkan untuk mengangkat kepala nya pun terasa berat. Seakan energi untuk menatap kepala sekolah serta guru nya pun hilang. Berita yang menyatakan Rendi anak dari Daniel Lacosta itu telah menyebar dengan cepat, tapi Rendi tidak pernah memperkirakan akan secepat itu sampai ketelinga kepala sekolah nya.

Sebelum nya, Rendi di panggil ke ruang kepala sekolah untuk menjelaskan apa yang terjadi. Tidak heran, karna memang kepala sekolah dan guru olah raga serta wali kelas nya sudah tahu bahwa Rendi adalah anak Radi Wijaya.

Sebab itu mereka memanggil Rendi untuk meminta kejelasan lebih lanjut terkait masalah yang mampu mengguncang antero sekolah. Rendi tidak mengira masalah ini akan menjadi besar, hingga mampu membuat diri nya menjadi bahan gibahan murid-murid tidak berpendidikan.

Sekarang ia terjebak, di satu sisi Rendi pernah berjanji pada Daniel dan Lia, bahwa ia akan menyebut nama kedua orang itu di setiap pertanyaan yang menyangkut identitas nya. Namun disisi lain, kepala sekolah nya sudah tahu bahwa ia anak dari Radi Wijaya.

Lantas apa yang harus Rendi jawab? Dito dan Danish tidak diperbolehkan masuk ke ruang kepala sekolah. Jadi ia tidak bisa mendapat masukan dari kedua sahabat nya itu.

"Sekali lagi bapak tanya, apa maksud dari semua ini Rendi?" Tanya Kelvin, kepala sekolah Rendi.

Baru saja Rendi mau mengeluarkan alibi nya namun suara berat seseorang yang sangat ia kenali menghentikan nya, kepala pemuda itu menoleh, menatap pria yang baru saja memasuki ruang kepala sekolah dengan angkuh nya.

"Rendi anak saya" semua atensi langsung mengarah kepada pria yang berdiri tegap disamping Rendi.

Melihat kehadiran Daniel, kepala sekolah serta dua guru tadi langsung berdiri, menatap tidak percaya kepada pria di depan nya terkait ucapan pria itu. Sekolah mereka benar-benar kedatangan tamu besar dari keluarga Lacosta, sungguh hal yang mengejutkan.

"T-tuan Daniel? Anda kemari?" Tanya Kelvin.

Daniel mengangguk, kemudian duduk di samping sang anak yang tampak mendengus karna kehadiran nya. Karna ingin menggoda sang anak, pria itu merangkul pundak Rendi kemudian mengecup kening nya membuat Rendi mendelik.

"Setahu kami, Rendika adalah anak dari pasangan Radi Wijaya dan Nina Wati, bisa anda jelaskan perihal masalah ini tuan?" Sela Bima, wali kelas Rendi.

Daniel menghela nafas, seperti nya masalah ini akan berkepanjangan, bukan hanya di lingkup sekolah ini, namun juga di dunia bisnis pasti akan cepat menyebar. Dan Daniel harus siap dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi kedepan nya. Terlebih, dengan dunia bawah.

Pria tampan kelahiran Spanyol itu menatap sang putra yang sepertinya masih bingung dengan kehadiran nya. Daniel sendiri tahu masalah ini dari beberapa anggota Redmoon yang ia tugaskan untuk berjaga di sekitar Rendi.

"Rendi kembalilah ke kelasmu, biar masalah ini Daddy yang urus, kamu tidak perlu memikirkan nya, fokus pada pelajaran mu" Daniel berujar lantah seraya mengusap rambut sang anak.

Rendi baru saja ingin protes, namun tatapan mata Daddy nya seakan tidak bisa di bantah. Mau tidak mau akhirnya ia keluar dari ruang kepala sekolah, membiarkan Daniel menyelesaikan masalah nya.

"Thank you, my superhero" perkataan pelan Rendi mampu membuat senyum Daniel tidak bisa ditahan.

______

"Gimana, Lo bilang apa sama pihak sekolah?" Tanya Dito saat Rendi baru memasuki area rooftop.

Rendi menggeleng, ia tidak mengucapkan apapun di ruang kepala sekolah tadi. Seketika otak nya nge-blank saat memasuki ruang ber AC itu.

Rendika [Tersedia Versi Pdf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang