Salah.
Lia salah besar karna berfikir bahwa Rendi adalah remaja pendiam. Karna sejak kemarin mereka memutuskan untuk memulai hidup baru, juga Daniel yang menasehati Rendi untuk menjadi diri sendiri, sejak itu sifat asli Rendi keluar.
Perkiraan bahwa Rendi adalah pemuda pendiam, ternyata berkebalikan. Justru Rendi adalah pemuda yang hiperaktif, jahil, keras kepala dan sangat-sangat ceria.
Berbeda dari sifat Rendi sebelumnya, mungkin waktu itu Rendi masih merasa canggung, dan masih tahap mengenal lingkungan sekitar, pikir Lia.
Namun sekarang berbeda, pemuda itu terlihat sangat santai, tidak terlihat canggung lagi. Lia senang, karna dengan sifat asli Rendi yang sekarang menandakan bahwa Rendi sudah bisa beradaptasi dikeluarga ini.
Tapi tak segampang itu, karna Rendi sering mengajak perasaannya nya bermain-main. Ada saja tingkah anak itu yang membuat Lia mengelus dada sabar.
Dan sekarang Lia bahagia, saat melihat Rendi sedang berusaha merebut bola dari suami nya. Karna bosan, putranya itu mengajak beberapa anggota Redmoon untuk bermain bola, namun tak lama Daddy nya datang dan ikut mengambil posisi sebagai musuh.
Lihatlah bagaimana cara anak itu meledek Daddy nya karna berhasil merebut bola, sedangkan Daddy nya itu tidak terlihat kesal ataupun marah, justru ternyum entah kenapa.
Lia yang baru datang membawa kan susu untuk anak nya itu duduk dikursi taman, menunggu permainan itu selesai seraya memberikan semangat pada sang anak.
Sepuluh orang anggota Redmoon dibagi menjadi dua, lima orang masuk kedalam team Rendi dan lima orang lagi masuk kedalam team Daniel, sedangkan yang menjadi wasit adalah Dom.
"HEH DANIEL CURANG!!" Teriak Rendi saat bola dikakinya berhasil direbut oleh sang Daddy.
"Please language!" Ujar Daniel tajam. Rendi melengos mendengarnya
"Memang apa nya yang curang?"
"Masa ngerebut bolanya, gua di smekdon!"
Daniel menatap Rendi tajam, dirinya tak suka saat anak nya itu berbicara menggunakan bahasa gaul nya itu.
"Kapan Daddy smekdon kamu heh?"
"Barusan!"
"Kapan?"
"Barusan!!"
"Kap------"
"Dom, gua gak mau tau pokoknya kasih kartu item, nih orang maennya curang!!" Rendi auto ngegas.
Dom yang melihat keributan hingga membuat pertandingan berhenti itupun merasa bingung. Disatu sisi ada tuan muda nya yang udah nyolot tingkat dewa, dan disatu sisi tuan besarnya itu terlihat sangat angkuh mengangkat dagu.
"Maaf tuan muda, menurut penglihatan saya tidak ada pelanggaran yang dilakukan tuan Daniel, beliau merebut bola dari tangan Anda secara sehat" ujar Dom.
Memang benar, Daniel sama sekali tidak melakukan pelanggaran, mana mungkin juga Daniel melakukan hal itu yang dapat membahayakan putranya.
Tapi entah kenapa Rendi menuduh bahwa Daniel bermain kasar, mungkin Rendi emosi karna bolanya berhasil direbut.
"Dengarkan?" Ujar Daniel.
Rendi mendengus kesal "dasar curang pokoknya!" Ujarnya lalu meninggalkan arena pertandingan.
"Putra Daddy marah karena kalah heh?" Ejek Daniel.
"Bodo!!" Teriak Rendi. Baru saja ingin pergi dari tempat itu tapi Mommy nya itu berteriak memanggilnya dari arah kursi taman. Mau tak mau Rendi harus menghampiri ibu negara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendika [Tersedia Versi Pdf]
FanfictionKehadiran Rendi adalah beban bagi kedua orang tua nya. Itu sebab nya, tidak ada alasan untuk mempertahankan pernikahan kedua orang dewasa itu. Rendi tidak mengenal keluarga bahagia, apa lagi merasakan hangat nya sebuah keluarga. Kehidupan nya terlal...