Part EmpatEnam

36.7K 1.9K 452
                                    

Part terakhir Rendi yang bisa di bawa di wattpad.

Info di bawah

____

Oksigen yang mengisi bumi tidak terbatas. Bahkan mampu menghidupi puluhan ribu jiwa, berterbangan kesana kemari dengan bebas, mengisi sudut terkecil di seluruh belahan bumi.

Rendi kembali menghela nafas, entah mengapa namun ia merasa oksigen enggan mendekat pada nya. Mata nya menatap langit-langit ruang keluarga, kepala nya naik turun seiring dengan perut Calvin yang meraih oksigen. Rendi berbaring di karpet berbulu dengan perut Calvin sebagai bantal nya.

Mereka semua kembali ke ruang keluarga setelah makan malam. Para orang tua membicarakan pekerjaan, sedangkan Rendi dan Calvin Mabar game online di ponsel masing-masing.

"Ren, jangan jauh-jauh, bantuin elah Abang di kepung ini!" Ujar Calvin menginterupsi saat Rendi malah berlari kearah lain.

Rendi tidak menjawab, kepala nya terasa pusing saat ini. Ia bahkan tidak fokus lagi dengan ponsel di tangan saat dada nya terasa sesak. Tubuh nya terasa lemas tak bertenaga. Seperti nya oksigen benar-benar menjauhi nya.

"Rendi sini, bantuin Abang. Yahh, kalahkannnnn" pekik Calvin seraya membuang ponsel nya ke samping.

Pemuda bersurai caramel itu menatap sang adik yang sedari tadi tak merespon. Kening nya mengernyit saat melihat dada adik nya yang naik turun dengan cepat. Calvin mendudukan dirinya, yang otomatis kepala Rendi jatuh ke pangkuan nya.

"Heh, kamu kenapa? Dek?" Tanya Calvin. Ia merasa ada yang tidak beres kala kening Rendi mengernyit. Rendi juga tidak merespon saat ia memanggil nya 'dek'.

Rendi membuka mata nya. Calvin baru sadar akan wajah pucat Rendi, nafas anak itu juga tampak memberat tidak beraturan, membuat Calvin panik hingga tanpa sadar menjerit.

"Rendi, U okay?!" Pekik nya dengan suara keras.

Calvin menepuk pipi Rendi beberapa kali saat melihat mata Rendi akan memejam. Ia berteriak panik, membuat orang dewasa mendekat kearah mereka dengan khawatir.

"Rendi, nak, kamu dengar Daddy?!" Daniel segera mengambil alih tubuh Rendi dalam pangkuan nya.

Rendi tidak menjawab, ia sibuk mengurus kesadaran nya yang terasa diambang batas. Dengan keras, ia berusaha membuka kelopak mata nya, disana, ia melihat Mommy nya sudah menangis, raut khawatir keluarga nya yang lain, dan... Air mata Daniel yang menetes.

Rendi ingin mengucapkan kata, namun saat mulut nya terbuka bukan nya kata, namun darah kental yang keluar. Kemudian dada nya terasa sesak seakan tertimpa batu besar membuat ia mengerang karena rasa sakit yang menghujam dada nya. Ia berbisik memanggil superhero nya, Daniel, sebelum kegelapan merenggut kesadaran nya.

"Redmoon medical!" Teriak tuan Lacosta.

Mereka semua baru tersadar, kemudian berlari dengan Rendi yang berada di gendongan Daniel. Tujuan mereka kali ini adalah gedung medis khusus anggota Redmoon yang terluka. Tidak di ragukan cara kerja dokter nya, terutama alat medis nya yang sangat lengkap.

_____

Redmoon Medical terlihat sangat ramai saat ini. Tentu saja dengan anggota Redmoon yang memastikan keamanan saat para majikan nya sedang berada disini. Redmoon medical sendiri adalah gedung yang di khususkan merawat anggota Redmoon yang terluka, tentu dengan pengobatan yang sedikit berbeda dengan pengobatan medis kebanyakan.

Banyak alat yang tidak ada di dunia medis, merupakan alat ciptaan para ilmuwan yang sudah belasan tahun bekerja untuk organisasi ini. Bukan hanya alat, namun juga ramuan aneh yang tentu memiliki manfaat berbeda.

Rendika [Tersedia Versi Pdf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang