Part Sebelas

25.4K 2.6K 105
                                    

Budayakan vote sebelum baca.










_________

Semua orang akan melakukan apapun untuk orang yang disayangi, tak perduli resiko apa yang didapatkannya nanti.

Begitu juga dengan Daniel, yang mencoba melindungi Rendi dari hal yang akan menyakiti pemuda itu nantinya. Apapun itu.

Walaupun caranya salah, Daniel tak peduli. Memang dari dulu dirinya selalu menggunakan cara yang salah untuk mendapatkan keinginannya.

Salah satunya membalaskan perlakuan buruk yang didapat Rendi dari ayah kandungnya sendiri. Daniel tahu, seharusnya dirinya tidak memiliki hak untuk ikut campur, namun apa salah nya melindungi seseorang yang sudah berhasil mengambil hatinya.

Malam itu, saat pemuda itu mendapatkan perlakuan buruk dari ayah kandung nya sendiri, hingga membuat pemuda itu merasa sendiri ditengah ramainya ribuan manusia.

Pemuda itu hancur, dan Daniel ikut hancur. Daniel marah pada semesta, disaat dirinya sangat menginginkan seorang buah hati, tuhan tidak mengizinkan nya. Dan disaat dirinya baru akan merasakan rasanya memiliki, semesta malah menyiksa rasanya.

Saat pertama kali nya Daniel melihat foto pemuda tersebut, disitu hatinya sudah menetapkan apa yang akan terjadi selanjutnya, pemuda tersebut adalah putranya.

Mimpinya yang membumbung tinggi dengan bermain bersama darah daging sendiri telah dihempaskan dalam sekali hentak, Daniel hancur, keluarga nya tak akan pernah lengkap.

Mencoba menghibur diri dengan terus bekerja, tanpa sadar membangun tembok tinggi antara dirinya dan sang istri.

Daniel sadar, dirinya tau itu. Namun tak ada usaha untuk menghentikan nya, hingga sosok taruna itu hadir dalam hidupnya. Membawa kembali warna yang tadi nya suram.

Rendi, pemuda tersebut berhasil mengembalikan warna hidupnya saat pertama kali bertemu.

Daniel menyuruh anak buah nya untuk mencari informasi tentang anak itu, hingga malam itu, dimana dirinya tengah bermain bersama para penghianat. Dom datang membawa kabar yang membuat amarahnya meledak.

Putranya, diperlakukan dengan tidak baik oleh ayah kandungnya sendiri.

Daniel langsung melesat kerumah dua lantai yang selama ini putranya tinggali.

Amarah nya langsung meluap, saat netranya melihat pria paruh baya yang selama ini bekerja di salah satu cabang perusahaan nya itu keluar.

Daniel masih ingat raut terkejut pria itu yang baru menyadari kehadirannya.

Dirinya selalu bermain tenang, tidak gegabah walaupun amarah tengah menguasai dirinya.

Radi, pria itu mengikuti dirinya untuk sedikit menjauh dari rumah itu.

Daniel langsung melempar sebuah berkas yang diberikan Dom, tepat diwajah karyawannya itu.

Bahkan Daniel masih ingat raut terkejut karyawannya saat melihat isi berkas itu, namun tak lama pria itu mengangguk dengan suka rela dan segera menandatangani nya.

"Apa anda yakin untuk menukar nya tuan?" Suara pria tersebut terdengar sangat sumringah.

"Seharusnya saya yang tanya itu, apa kau yakin akan menukar putramu hanya untuk sebuah perusahaan kecil"

"Tentu saja, dia bukan siapa-siapa saya, anak itu hanya anak yang saya temukan dipinggir jalan"

Daniel mengangguk-anggukan kepalanya sebelum berucap "kamu saya pecat, sekarang kamu sudah mempunyai perusahaan sendiri, jadi tidak perlu bekerja di perusahaan saya"

Rendika [Tersedia Versi Pdf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang