CHAPTER 37

348 30 7
                                    

Sebelum baca chapter ini, aku mau kalian janji dulu sama diri kalian masing-masing untuk nggak ngumpat yah 😊
Karena chapter ini bakal sedikit menjengkelkan 😂
Udah janjinya?

Happy Reading 😎

~ - ~ - ~

"Van, mending lo berhenti deh. Itu udah botol ke berapa woy?!"

Ryan gemas sendiri melihat kelakuan Revan malam ini. Bosnya itu sudah seperti manusia yang kehilangan akal sehat. Beberapa botol minuman pun sudah tergeletak tak berdaya di atas meja dalam ruangan khusus yang mereka tempati itu.

Sekarang Ryan tau kenapa Revan tidak pernah menyentuh alkohol. Karena ketika cowok itu meminumnya, ia akan sulit dihentikan. Ryan jadi menyesal telah menuruti perintah cowok itu.

Ponsel di saku celananya bergetar menandakan ada pesan masuk. Dengan segera, ia membuka pesan itu dan membalasnya.

Zio
Ruang nomor berapa?

Lantai 2 nomor 7

Ryan memang menghubungi Zio dan kawan-kawannya untuk datang. Siapa tau, Revan akan mendengarkan mereka.

Tak butuh waktu lama, pintu ruangan itu terbuka menampilkan Zio, Dika, Rehan dan Alka yang terkejut setengah mati melihat keadaan sahabat mereka.

Setau mereka, Revan sangat anti dengan alkohol. Terkecuali ketika ia sedang tertekan. Mereka jadi bertanya-tanya hal apa yang terjadi pada Revan?

Dengan cepat, Zio menepis kasar botol minuman yang hampir mencapai mulut Revan hingga tergeletak tak berdaya di lantai.

"Lo gila hah?! Mau mati?!" bentak Zio.

Dengan mata yang agak memerah, Revan mengangkat kepalanya dan menatap Zio yang berdiri di depannya.

"Hey bro. Lo ngapain kesini? Nggak sama adek lo?" racau Revan.

Mendengar adiknya disebut membuat Zio spontan mencengkram kerah baju Revan, "Lo ngomong apa sih anjing?!" Zio jadi geram sendiri melihat kelakuan Revan. Ada apa dengan sahabatnya ini?

"Tenang dulu, Yo. Nih bocah lagi oleng. Wajar aja omongannya nggak jelas." Dika mencoba menahan Zio agar tidak terpancing emosi.

"Bebas ya dia disana? Apalagi ada Fino kan?" Revan kembali meracau membuat Zio tidak bisa menahan tangannya untuk melayangkan bogeman ke wajah Revan.

Dengan segera Rehan dan Alka menahan tubuh Zio agar tidak memukuli Revan lagi. Dika dan Ryan pun berusaha membantu Revan untuk berdiri, namun cowok itu lebih memilih menolak dan tetap terduduk di bawah sambil menatap lurus ke arah Zio.

Revan mengambil ponselnya dari atas meja dan mengotak-atik benda itu sebentar sebelum menyerahkannya pada Zio. Disitu terpampang foto Zoya dan Fino yang terlihat seperti berciuman di dalam mobil. Tentu saja Zio terkejut melihatnya. Bahkan ia tidak tau harus berkata apa ketika melihat ekspresi Revan yang tampak sangat lelah.

"Dia kapan balik, Yo?" Revan kembali meracau, namun kali ini terdengar lirih.

"Tolong bilang sama dia, gue sayang banget sama dia. Gue sayang sama dia sampai gue nggak tau seberapa besar rasa sayang gue buat dia. Apa dia juga sama? Lo kakaknya kan? Tolong tanya sama dia. Tolong."

Setelahnya, kegelapan merenggut kesadaran cowok itu di depan teman-temannya. Dan yang mereka tau sekarang adalah, Zoya harus pulang untuk Revan.

My Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang