CHAPTER 17

3.7K 131 4
                                    

Ketika jalinan batin sangat kuat, jangan coba-coba menutupi hal sekecil apapun, karena hasilnya hanya satu, 'PERCUMA'
~Zoyana~

Sudah jam 1 pagi, namun rasa kantuk tak kunjung mendatangi gadis itu. Peri mimpi seolah enggan mengajaknya memasuki alam mimpi.

Entah sudah berapa kali Zoya menghela napas bosan sambil menatap langit-langit kamar yang dihiasi bintang kecil sambil memeluk boneka pandanya.

Ting

Suara notifikasi itu membuyarkan lamunannya. Dengan malas, ia meraih iPhone yang diletakkannya di nakas. Kedua ujung bibirnya sontak tertarik ke atas membentuk senyuman ketika melihat nama yang tertera di sana.

Revano

Belum tidur?

Belum

Kenapa?

Gk tau

Lho?

Emang gk tau

Mikirin gue pasti

Zoya memutar bola mata malas. Lawan bicaranya ini memang punya kepercayaan diri setinggi langit.

Gr lo!

Nggak usah muna, SAYANG

Ji2k

Bilang aja seneng dipanggil sayang ~♥~

Bacot

Yeee malah dikatain_-

Fakta

Iya, deh! Sebahagia lo aja.

Harus!

Yaudah, tidur sana! Mimpiin
gue yah 😊

Najis!

Wkwkwk ヽ(´∀`)ノ Buruan tidur. Atau masih mau ngobrol sama gue?

Gk!

Yaudah, bye cewek es (~_^)

Zoya tidak membalas pesan Revan lagi. Dia meletakkan kembali iPhonenya di nakas. Baru saja matanya ingin tertutup, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka menampakkan sosok kakaknya.

"Belum tidur, Na?" tanya Zio sambil berbaring di sebelah Zoya.

"Insomnia?"

Zio menghela napas dan menarik Zoya untuk tidur dalam pelukannya. Zoya pun menyingkirkan bonekanya dan membaringkan kepalanya di dada bidang Zio.

Zio mengelus lembut rambut Zoya memberikan kenyamanan untuk adiknya. Zoya memang susah tidur dari dulu dan Zio yang selalu menenangkannya.

Zoya mengernyit bingung. Ada yang aneh dengan Zio. Biasanya Zoya yang mendatanginya kalau susah tidur. Tapi kenapa sekarang Zio yang duluan menghampirinya? Apa kakaknya ini punya.... Masalah?

"Do you want to tell me something?"

"Nggak. Tadi gue mau mastiin lo udah tidur atau belum. Makanya gue kesini."

Tidak. Bukan itu yang terlihat di dalam mata Zio. Zoya tau itu. Dia mengenal kakaknya lebih baik dari siapapun. Lalu, kenapa Zio harus berbohong padanya?

My Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang