CHAPTER 2

8.2K 287 3
                                    

Zoy, gue emang baru beberapa jam yang lalu kenal sama lo. Tapi dari mata lo aja, gue tau ada sosok yang bener-bener butuh kehangatan, tapi lo malah nutupin itu dengan tembok es.
~Revano Fernando Aditama~

Revan dan Zoya tiba di depan kelas XI IPA 3 yang cukup gaduh karena guru tidak masuk.

"Lo tunggu di sini. Nih kelas emang rada bangsyat, jadi harus ditentramin sama ahlinya dulu sebelum lo masuk." ujar Revan sambil meraih gagang pintu.

"Apa hak lo ngatur gue?" sinis Zoya.

Revan menghembuskan nafas gusar, "Lo nurut aja bentar. Lagian kalo lo masuk sekarang, yang ada mereka nggak bakal dengerin lo pas mau ngenalin diri. Ikutin aja perintah gue. Nggak usah bawel."

Revan membuka pintu dan masuk ke dalam kelas dengan santai. Ia mengambil mistar panjang yang ada di dalam kelas dan memukul papan tulis dengan keras.

Seisi kelas yang tadinya sedang gaduh seperti kapal pecah pun senyap seketika. Revan menyunggingkan senyum devilnya.

"Tumben lo cepet baliknya, van? Biasanya lo masih ngejalanin hukuman." kata Arya yang adalah ketua kelas.

"Bu Winda sama pak Jo lagi dapat ilham buat ngebebasin gue dari hukuman. Secara gue anak kesayangan mereka. Dan gue punya kabar gembira buat lo semua." jawab Revan dengan nada sombongnya.

"Apaan tuh, van?" tanya Reya si bendahara kelas.

"Eits, nggak ada yang gratis di dunia gue. Lo semua pasti tau kan syarat buat dapat informasi dari gue?" Seisi kelas memutar bola mata malas, kecuali twins somplak yang masih bermain di dunia mimpi.

"REVAN YANG GANTENGNYA OVERDOSIS, BAIKNYA SELANGIT DAN PRINCE BAD BOY, KASIH TAU DONG!!!" teriak seisi kelas.

Mereka sudah sering melakukan hal itu ketika Revan ingin memberi informasi. Yah, mau bagaimana lagi? Revan itu sering keluar kelas dan terkadang menguping pembicaraan para guru kalau dia sedang dihukum di ruang guru.

Ditambah lagi kelas XI IPA 3 memang diisi oleh murid-murid super kepo plus biang gosip yang selalu ingin menjadi yang paling depan dalam mendapat informasi.

"Nah gitu dong. Ok, daripada gue kebanyakan bacot, langsung aja gue panggil orangnya dulu." Revan keluar dari kelas dan menarik tangan Zoya tanpa basa basi.

Seisi kelas langsung saling bisik-bisik ria ketika melihat sosok Zoya yang digandeng Revan masuk ke dalam kelas.

"Eh, gila tuh cewek cakep banget."

"Wuih! Siap gue gebet nih."

"Eh, bentar! Bukannya dia yang tadi pagi datang bareng Zio, yah?"

"Bomat, lah! Gue juga lebih cakep dari Zio."

"Salah minum baygon lu? Muka kayak hansaplas gitu dibilang lebih cakep dari Zio? Mimpi jangan ketinggian bos! Jatoh ke jurang abis lo! "

"Kenalin ini Akbar."

"Hah? Akbar?"pekik seisi kelas. Masa cewek secantik itu punya nama cowok? Ortunya sengklek kali ya pas ngasih nama?

"Ck. Kudet lu pada. Akbar itu singkatan dari AnaK BARu! Dia baru pindah dari Aussy." jelas Revan.

"Oooooo."

Seisi kelas bersorak ria karena setelah sekian lama akhirnya stok cecan AHS bertambah lagi. Twins somplak yang dari tadi tertidur pun terbangun sambil mengamati gadis yang juga sedang menatap mereka dengan tatapan penuh arti.

"Nama gu-

"ZOYA!!!" pekik twins somplak ketika menyadari bahwa yang ada di depan mereka sekarang adalah sahabat yang begitu mereka rindukan selama setahun lebih.

My Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang