"Pandangi langitnya, tapi jangan menghitung bintangnya. Karena kau takkan pernah sadar jika kau salah satu dari mereka."
~ - ~ - ~
Hasil Seleksi Peserta Olimpiade Matematika
Zoyana Felishia Athala
Benar : 75 nomor
Salah : -
Nilai : 100Fino Anggara
Benar : 75 nomor
Salah : -
Nilai : 100Thea Widyanti
Benar : 74 nomor
Salah : 1 nomor
Nilai : 98,7Revano Fernando Aditama
Benar : 72 nomor
Salah : 3 nomor
Nilai : 96Mata itu menatap miris hasil tesnya. Ada sedikit kebahagiaan ketika ia berhasil meraih nilai yang bahkan tak pernah dibayangkan sebelumnya. Tapi ternyata nilai itu belum cukup untuk ikut dalam olimpiade yang diharapkannya.
Ponsel itupun dibiarkan tergeletak di meja samping chaise lange yang dijadikan sebagai tempatnya berbaring.
Matanya memandang langit malam yang terlihat indah bertabur bintang. Benar-benar terbalik dengan suasana hatinya yang tidak karuan karena usahanya seminggu ini gagal.
"Yah, Revan gagal. Revan ngecewain Zoya. Ayah juga kecewa sama Revan?" gumam Revan dengan polosnya seolah mencurahkan isi hatinya kepada sang ayah.
"Harusnya Revan sadar diri! Revan hidup di dunia nyata, bukan fantasi yang semuanya serba bisa. Dan nyatanya, Revan malah bikin Zoya kecewa."
Dalam hidupnya, Revan tidak pernah benar-benar punya tekad yang kuat. Tapi di saat usahanya gagal, rasanya sangat 'menyedihkan'
Pertanyaannya sekarang, apakah gadis yang menaruh harapan besar padanya itu akan kecewa padanya?
~ - ~ - ~
Entah sudah berapa orang yang Zoya hubungi malam ini. Semua teman-temannya tidak ada yang tau dimana keberadaan Revan.
Zio juga sudah membantu sebisanya dengan mengunjungi tempat-tempat tongkrongan mereka. Bahkan satpam sekolah pun mengatakan bahwa Revan sudah pulang sejak tadi setelah mobil Zoya keluar dari kawasan sekolah.
Airin juga belum menghubunginya. Seandainya telfonnya diangkat oleh Revan, mungkin gadis itu tidak akan sekalut ini.
Gadis itu tampak tidak tenang di balkon kamarnya menunggu Zio yang sedang mencari keberadaan Revan bersama teman-temannya. Kakaknya itu sudah berangkat hampir dua jam yang lalu dan sampai sekarang belum ada kabar sama sekali.
Sementara Sam dan Tari sudah tidur. Zoya memang tidak memberitahukan masalah ini kepada mereka karena tidak mau membuat kehebohan.
Lima belas menit lagi tepat jam sepuluh malam dan panggilan dan pesan dari Zoya tidak ada satupun yang diterima oleh Revan.
Zoya tau cowok itu pasti kecewa dengan hasil yang diterimanya. Dilihat dari obrolan mereka sebelum pulang tadi, Zoya tau bahwa Revan sudah ragu dengan hasilnya.
Dan puncaknya ada pada hasil tes yang menyatakan bahwa Revan tidak lolos seleksi. Revan pasti berpikir bahwa Zoya kecewa padanya.
Padahal Zoya sama sekali tidak memusingkan hal itu. Lagipula perolehan nilai Revan juga tergolong menakjubkan untuk seseorang yang "anti matematika".
Zoya semakin gencar memutar otaknya. Mengingat kemana laki-laki itu akan pergi dalam keadaan kacau.
Club malam?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Princess
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA!!! PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! ~ - ~ - ~ Cinta Persahabatan Keluarga Semuanya adalah permainan yang kini ada di depan mata seorang gadis belia yang punya tawa secerah mentari, namun pernah hilang karena kalah dalam pe...