CHAPTER 44

228 19 0
                                    

“Are you ready to be happy with me tonight?”
~Revano~

Happy Reading🥰

~ - ~ - ~

Apa yang akan kamu lakukan ketika kamu sedang tidak bersemangat untuk melakukan apapun?

Mengerjakan tugas? Bersyukurlah pada otaknya yang mengatur jadwal mengerjakan PR dengan rapih dan teratur sehingga tidak perlu menumpuk tugas.

Belajar? Maaf saja. Zoya tidak seambisi itu.

Pacaran? Entahlah. Gadis itu sedang tidak mood sekarang.

Zoya yang baru selesai mengeringkan rambutnya pun memilih menelpon sahabat-sahabatnya. Mungkin sekedar melakukan video call dengan mereka akan membuatnya merasa lebih rilex dan tidak jenuh lagi.

Sambil menunggu panggilannya tersambung, Zoya memainkan rubiknya sambil bersandar santai di kepala ranjang. Tak lama kemudian, Mey menerima panggilan video itu dan terlihatlah twins somplak yang sepertinya sedang melakukan perawatan rutin dengan Mey yang sedang memotong dan menata kuku-kuku cantiknya dan Key yang sepertinya sedang mengaplikasikan scrub bibir.

“Eyyo Zoy. Tumben lo ngajak VC,” sapa Mey.

“Iya. Gue pikir lo lagi sama Revan. Kan para cowok lagi ngumpul di rumah lo. Katanya si Dika pengen belajar,” sambung Key.

Zoya mengernyit bingung. Kamarnya langsung bersebelahan dengan kamar Zio dan tidak kedap suara. Bagaimana mungkin mereka berkumpul dan Zoya tidak menyadarinya?

Gadis itu pun bangkit menuju balkon kamarnya dan terjawablah kebingungannya itu. Ternyata para cowok sedang bersantai di taman belakang dan yang pastinya bukan untuk belajar. 

“Apanya yang belajar? Mereka lagi nyantai bareng di taman belakang,” ujar Zoya sambil membalikan kamera ponselnya ke arah Zio dan kawan-kawan. Revan yang kebetulan bertatapam dengannya pun melambaikan tangan seraya tersenyum.

“Udah gue duga juga sih. Dahlah. Daripada ngurusin mereka yang nggak jelas, mending kita girls time aja,” saran Key yang diangguki oleh Mey.

Girls time gimana?” tanya Zoya seraya bersandar di pembatas balkon masih dengan rubik di tangannya.

“Maskeran kuy. Muka gue lagi dekil nih,” saran Mey.

“Biasalah Zoy. Ada yang mau glowing pas nge-date besok,” cibir Key.

“Lah terus lo apaan bambang? Itu nge-scrub bibir biar apaan? Berharap dicipok besok?” tuduh Mey.

“Gue mah emang udah rajin perawatan dari dulu ye nyet.”

Zoya terkekeh sambil masuk ke dalam kamar dan duduk di depan meja riasnya ysng tertata rapi karena ia pun jarang merias diri.

“Pake sheet mask aja biar nggak ribet,” saran Key.

Zoya pun mengangguk dan mulai mengoleskan cleansing balm untuk membersihkan wajahnya terlebih dahulu.

“Eh iya Zoy. Tadi pas gue sama Rehan pulang, kita liat mobil Revan berhenti di depan halte. Kalian ngapain di sana?” tanya Mey.

“Ngasih tumpangan,” singkat Zoya.

“Tumpangan? Buat Airin? Perasaan tadi siang gue liat dia pulang bareng pacarnya deh,” timpal Key.

“Bentar ya. Gue cuci muka dulu,” alih Zoya.

Gadis itu pun mencuci wajahnya di kamar mandi. Sambil mengeringkan wajah dengan handuk, ia menatap wajahnya di cermin. Apa ia bisa sedikit berbagi dengan teman-temannya? Setidaknya itu akan membuatnya melupakan beberapa pikiran negatif dalam kepalanya.

My Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang