Cie yang lagi nungguin coklat dari si doi😏
Yang jomblo apa kabar?
Masih sehat kan?
Tenang guys😎✌️
Part kali ini udah dibikin alurnya semanis coklat kok😋
Ciaaaelahhhh 🤣Happy Reading 😂
~ - ~ - ~
Petikan gitar tak beraturan mengalun indah di tengah gelapnya malam. Jari-jari lentiknya hanya membunyikan nada dengan pandangan kosong menatap langit malam di atas sana yang bertabur bintang.
Berbanding terbalik dengan cuaca malam yang berhiaskan bintang-bintang cantik, pikirannya justru diliputi kabut dengan ingatan yang terus memutar kejadian siang tadi layaknya kaset rusak.
Lamunannya terhenti kala merasakan usapan lembut di puncak kepalanya bersamaan dengan segelas susu coklat yang diletakkan di atas meja kecil di depannya.
Ketika mendongak, ia mendapati wajah kakaknya yang menatapnya dengan hangat. Zio mengambil tempat di sampingnya seraya menatap penuh arti langit malam di atas sana.
"Rasanya baru kemarin lo belajar jalan. Eh, sekarang malah jatuh mulu karena cinta," gumam Zio.
Zoya hanya diam membuat Zio mengalihkan tatapan kearah adik satu-satunya itu, "Gue nggak akan nanya soal apa yang tadi kalian bicarain, tapi gue nggak bakal biarin adek gue ini galau sampai nggak mau makan kayak gini."
"Tadi Yana makan kok," bantah Zoya.
"Cuman tiga sendok? Itu yang namanya makan?"
Skakmat
Zoya memang benar-benar tidak berselera makan tadi. Katakanlah ia alay karena mengabaikan kesehatan hanya karena patah hati. Karena memang gadis itu tidak bisa menikmati cita rasa makanannya sama sekali dalam keadaan hati dan pikiran yang berantakan.
Zoya memilih untuk tidak menjawab dan malah menyesap susu coklatnya. Setidaknya cairan manis dan hangat itu mampu memberi ketenangan untuk hatinya meski hanya sebentar.
Melihat respon Zoya, Zio hanya bisa menghembuskan napas lelah, "Mau tau satu rahasia nggak?"
Zoya tidak menjawab, namun dari ekor matanya ia tau bahwa Zoya menatapnya penuh tanda tanya.
"Gue pernah menyesal setelah putus dari Chintya." Cowok itu menghela napas pelan sebelum melanjutkan, "Suatu hari gue pengen ketemu dia dan dengar penjelasan dia karena gue kira gue udah salah paham dan asal ambil kesimpulan kalau dia nyium cowok lain. Tapi disaat itu juga gue liat dia kembali sama cowok itu dan gue yakin buat benar-benar ngelepas dia."
Zoya menatap prihatin kakaknya. Ingin sekali rasanya membuat Zio kembali pada Chintya, tapi nyatanya janjinya kepada gadis itu menahannya untuk memberitahu kebenarannya kepada Zio.
"Yang mau gue kasih tau ke lo sekarang adalah apapun masalah diantara lo dan Revan, jangan pernah ambil keputusan secara gegabah. Akan ada saatnya emosi kalian reda dan siap untuk dengerin penjelasan satu sama lain. Mungkin sekarang Revan belum sepenuhnya percaya. Tapi kalau lo bener, Tuhan bakal bikin dia balik sama lo. Paham kan?"
Zoya mengangguk kaku. Apa benar Revan akan datang padanya dan berbicara dengan lebih baik padanya untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini? Mengingat pertengkaran hebat antara mereka tadi siang, menimbulkan secuil keraguan dalam hati kecilnya.
"Udahlah gue males ngomongin cinta-cintaan mulu. Malam ini kita quality time bareng. Kata papih, besok kita boleh libur. Lusa kita berangkat ke Bali sesuai janji papih sama lo waktu itu. Gue juga udah ngajak yang lain."
"Beneran?" tanya Zoya tidak menyangka. Ternyata ayahnya menepati janjinya kali ini. Akhirnya gadis itu bisa kembali merasakan kehangatan keluarga setelah bertahun-tahun. Tak apalah meski ia harus berlibur dalam kondisi hati berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Princess
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA!!! PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! ~ - ~ - ~ Cinta Persahabatan Keluarga Semuanya adalah permainan yang kini ada di depan mata seorang gadis belia yang punya tawa secerah mentari, namun pernah hilang karena kalah dalam pe...