CHAPTER 31

2.5K 106 15
                                    

"Selamat datang di dunia nyata. Dimana apa yang lo buang dan udah hancur, tidak akan memiliki kualitas yang sama sekalipun didaur ulang."
-Revan-

~ - ~ - ~

Gadis dengan hotpants dan kaos oversize itu masih tertidur dengan sangat nyenyak. Di tangannya terlihat sebuah buku rumus berwarna biru dan highlighter. Ia tertidur dengan posisi tengkurap di tempat tidur dan selimut yang tersingkap memperlihatkan paha mulusnya.

Dari posisi tidurnya saja, kedua lelaki tampan yang bersandar di ambang pintu kamarnya langsung bisa menebak gadis itu ketiduran saat belajar. Ujian tengah semester memang telah lewat, namun bimbingan olimpiade tetap berjalan dan tentu saja menguras tenaganya.

Mimpi indahnya terhenti ketika mendengar ponselnya berdering.

Ah, sial! Kenapa ponsel sialan itu harus berbunyi sekarang?!

Zoya membiarkan ponsel itu berdering. Nanti juga berhenti, pikirnya

Namun dugaannya salah total ketika ponsel sialan itu kembali berdering.

Dengan mata tertutup, ia berusaha mencari ponselnya. Tangannya meraba-raba ke sekeliling hingga akhirnya menemukan ponselnya tergeletak di balik punggungnya.

Tanpa melihat nama si penelpon, gadis itu menggeser tombol hijau dan menempelkan benda pipih itu ke telinganya.

"Halo! Siapa lo? Masih hidup apa udah mati? Makhluk halus atau kasar?" oceh Zoya asal-asalan.

Dia bisa mendengar suara seperti orang sedang cekikikan menahan tawa. Entahlah, dia juga tidak peduli. Malahan gadis itu hendak kembali melayang ke dalam mimpi ketika orang di seberang sana belum mengeluarkan suaranya.

"Bangun sayang."

"Nggak, ah! Gue masih ngantuk. Kalo lo setan, gangguin orang lain sana!"

"Bangun, atau gue gendong ke kamar mandi kayak waktu itu?"

Zoya berdecak.

'Siapa sih?' gerutunya dalam hati.

Dia mengarahkan ponselnya ke depan muka dan membuka matanya yang berat untuk melihat siapa manusia laknat yang mengganggu tidur nyenyaknya hari ini? Namun panggilan itu sudah terputus.

Masa bodolah dengan orang itu. Ia meregangkan ototnya dan memutar posisi tidurnya. Mungkin ia akan tidur sepuluh menit lagi sebelum mandi. Yah, sepuluh menit, atau mungkin kelipatannya :v

Saat ia membalikkan badanny, pandangannya yang masih buram menghadapkannya dengan penampakan dua orang cowok.

'Ini setan yang tadi nelpon gue ya? Kok jadi dua?' batinnya.

1 detik

2 detik

3 detik

dan pandangannya mulai jelas dan.....

"OMAYGAT KALIAN NGAPAIN DI KAMAR GUE?!"

Dengan gerakan cepat, gadis itu langsung menarik selimut untuk menutupi paha mulusnya yang telah menjadi tontonan gratis hingga kepalanya. Kalau hanya Zio sih tidak masalah, tapi kalau Revan....

"Santai aja kali, Zoy. Airin juga suka tidur pake hotpants kok, apalagi musim panas gini," jawab Revan dengan santai. Sebenarnya dia juga kaget melihat Zoya tadi. Tapi yah mungkin itu rejekinya di pagi hari :v

"TAPI KAN AKU CEWEK!!!"

"Lah terus kamu pikir adek aku bencong?"

Zoya terdiam, iya juga sih. Kok dia jadi bego gini? Kebanyakan ngafal rumus matematika membuatnya jadi bloon apa gimana sih?

My Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang