CHAPTER 40

213 19 2
                                    

Heyo epribadiiii
Masih sehat semua kan?
Dah lama ye Dea nggak up
Kangen nggak sih?
Yaudah nih
Revan sama Zoya juga udah kangen kalian

HAPPY READING 🤗

I believe you. I trust you so much that I can't believe I can be this selfish.
-Zoyana-

~ - ~ - ~

Bintang yang berserakan di langit bersama dewi malam yang bersinar terang membuat sekumpulan anak manusia itu memutuskan untuk menghabiskan malam di taman belakang vila sambil menikmati jajanan yang tadi diborong oleh Dika dan Zio saat berjalan-jalan di luar.

Aska? Mungkin laki-laki itu sedang bermain dengan koleksinya di salah satu bar sekarang. Katanya sih ada pekerjaan penting tapi tentu saja pria itu bukan sosok yang lebih menyukai kertas daripada alkohol.

Jangan tanyakan berapa kantong belanjaan yang mereka bawa pulang tadi. Makanan, pakaian, aksesoris, semuanya diborong.

Katanya sih, “Papih Sam kan kaya.” Samuel pun hanya bisa menahan napas melihat kelakuan anak-anak setan yang sayangnya terlanjur ia bawa berlibur ini.

Mereka bermain dengan gembira. Seperti sekarang ini, mereka semua sedang duduk melingkar sambil bermain kartu.

“Eh, ini kenapa gue dapat kartunya jelek semua sih? Dika ngocok kartunya nggak ikhlas nih,” gerutu Mey.

"Tergantung tampang, sist. Lo buriq sih makanya kartu lo ikutan buriq," timpal Key.

"Lo berdua kembar, bego!" celetuk Dika

“Kunci Inggris ku sayang, ini kartunya disusun rapih dulu dong. Biar mainnya gampang,” ujar Alka sambil mengambil alih kartu milik Key dan menyusunnya dengan baik.

“Ih, papi! Mami nggak ngerti ini mana yang diturunin duluan. Papi mainin kartu mami juga dong! Ntar mami hukum tidur di luar baru tau rasa!? ancam Tari. Ibu dua anak ini memang cukup manja pada suaminya. Dibalik sikap anggunnya, wanita itu juga bisa membuat Sam pusing tujuh keliling saat manja.

“Dih, tante mainnya ngancem,” cibir Rehan.

“Om Sam bucin gaes,” tambah Dika.

“Mulut jomblo jaman sekarang suka nyautin orang bucin gaes,” balas Sam.

Seketika itu pula, tawa meledak di antara mereka. Memang paling menyenangkan menzolimi jones seperti Dika.

“Makanya Dik, tadi gue suruh lo godain tuh bule. Lo nya aja yang sok shy-shy monyet. Jadi gini kan akhirnya,” ceplos Zio.

Dika pun langsung melempar kaleng minuman yang baru ia habiskan ke kepala Zio, "Heh, geblek! Yang lo suruh gue godain itu bini orang. Mana body laki-nya kayak petinju lagi. Ya gue mundur teratur lah daripada pulang tinggal nama cuman gara-gara nyari jodoh. Kan nggak lucu kalau bunda gue ketemu menantunya, tapi anaknya malah ketemu ajal.”

Gerutuan Dika itu kembali mengundang tawa di antara mereka. Namun berbeda dengan Revan yang sejak tadi terlihat lesu. Zoya yang menyadari tingkah laki-laki itu pun meletakkan kartunya dan mengambil kartu Revan untuk ditaruh di bawah. Hal itu tentu mengejutkan Revan.

“Yana sama Revan mau ngobrol bentar yah. Kalian lanjut aja mainnya,” pamit Zoya kepada yang lain.

Mereka pun membiarkan saja keduanya pergi. Sepertinya kedua sejoli itu belum puas berduaan seharian.

Revan membiarkan tangannya ditarik oleh Zoya dan dibawa gadis itu ke tepi kolam renang. Keduanya duduk di tepi kolam dengan kaki dibiarkan di dalam air.

My Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang